MAKALAH KEBIDANAN PARASIT
MAKALAH DISKUSI KELOMPOK KECIL
BLOK 2.B MINGGU 3
“PARASIT”
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Parasitologi adalah ilmu yang berisi kajian tantang organisme (jasad hidup), yang hidup di permukaan atau di dalam tubuh organisme lain dapat bersifat sementara waktu atau selama hidupnya, dengan cara mengambil sebagian atau seluruh fasilitas hidupnya dari organisme lain tersebut, hingga organisme lain tersebut dirugikan. Organisme atau makhluk hidup yang menumpang disebut dengan parasit. Organisme atau makhluk hidup yang ditumpangi biasanya lebih besar daripada parasit disebut Host atau Hospes, yang memberi makanan dan perlindungan fisik kepada parasit.
Menyadari akibat yang dapat ditimbulkan oleh gangguan parasit terhadap kesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian penyakitnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka sangat diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang bersangkutan selengkapnya.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana klasifikasi parasit?
2. Apa saja penyakit yg disebabkan parasit?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui klasifikasi parasit
2. Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan oleh parasit
Baca Juga
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI PARASIT
Kata “parasit” berasal dari bahasa Yunani yaitu para yang bermakna di samping dan sitos yang berarti makanan. Berdasarkan makna tersebut, maka parasit adalah organisme yang kebutuhan makannya baik dalam seluruh daur hidupnya atau sebagian dari daur hidupnya bergantung pada organisme lain. Organisme yang memberikan makanan pada parasit disebut sebagai inang atau inang. Cabang ilmu Biologi yang mempelajari tentang organisme parasit disebut Parasitologi. Pada dasarnya, Parasitologi merupakan pengembangan khusus atau cabang khusus dari ilmu Biologi yang disebut ekologi. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara faktor biotik (makhluk hidup) dengan faktor abiotik (tidak hidup, seperti tanah, air, batu dan lainnya).
Parasitologi ialah ilmu yang berisi kajian tentang organisme Jasad hidup), yang hidup di permukaan atau di dalam tubuh organisme lain boat sementara waktu atau selama hidupnya, dengan cara mengambil sebagian atau seluruh fasilitas hidupnya dari organisme lain tersebut, hingga organisme lain tersebut jadi merugi (dirugikan).
Organisme ini disebut: parasit.
(Parasites = organisme yang mengambil makanan; logos = ilmu; sites = makan).
Organisme lain atau organisme yang mengandung parasit disebut hospes = tuan rumah.
PARASITOLOGI KEDOKTERAN
Parasitologi kedokteran ialah ilmu yang berisi kajian khusus mengenai parasit yang ada hubungannya dengan manusia sebagai hospes, Serta segala akibat yang ditimbulkan oleh hubungan tersebut pada manusia, dan bagaimana cara penanggulangan dari akibat yang terjadi karena hubungan ini.
Dalam Parasitologi Kedokteran, yang paling penting dipelajari adalah Zooparasit yang terdiri dari:
• Protozoologi : ilmu yang berisi kajian tentang Protozoa (Filum Protozoa).
• Helmintologi : ilmu yang berisi kajian tentang cacing. Filum Nemathelminthes dan Filum Platyhelminthes
• Entomologi : ilmu yang berisi kajian tentang serangga (Filum Arthropods).
Dari hubungan yang terjadi antara parasit dan hospes dapat terjadi hubungan-hubungan yang disebut sebagai:
- Parasitisme:
Hubungan dua organisme, yang satu di antaranya mendapat keuntungan dan yang lain dirugikan.
- Mutualisme.
Hubungan dua organisme yang kedua organisme ini saling mendapat keuntungan satu sama lain.
- Komensalisme:
Hubungan dua organisme, yang satu organisme diuntungkan dan yang lain tidak dirugikan dan tidak diuntungkan.
- Simbiosis:
Hubungan permanen antara dua organisme, dimana kedua belch pihak saling menguntungkan dan tidak bisa hidup sendiri-sendiri atau tidak dapat hidup terpisah.
Macam-macam parasit berdasarkan sifat dan cara hidupnya
– Parasit obligat
Parasit yang tidak dapat sertahan hidup tanpa hospes atau parasit akan coati kalau tidak menemukan hospesnya.
– Parasit permanen Parasit yang hidup pada hospes selama hidupnya.
– Parasit fakultatif Parasit yang dapat hidup bebas dan dapat pula hidup sebagai parasit.
– Parasit insidental Parasit yang secara kebetulan bersarang pada satu hospes.
– Parasit patogen Parasit yang menimbulkan kerusakan pada hospes karena pengaruh mekanik, traumatik, dan toksik.
– Parasit apatogen
Parasit yang hidup dengan mengambil sisa makanan dalam tubuh hospes dengan tidak menimbulkan kerugian atau kerusakan pada hospes.
– Ektoparasit Parasit yang hidup di permukaan tubuh hospes.
– Endoparasit Parasit yang hidup di dalam tubuh hospes.
– Parasit monoksen Parasit yang hanya menghinggapi satu spesies hospes.
– Parasit poliksen Parasit yang dapat menghinggapi berbagai spesies hospes.
– Pseudoparasit Suatu benda asing yang disangka sebagai parasit yang terdapat dalam tubuh hospes.
Cara menulis nama Parasit
Menurut "International Code of Zoological Nomenclature" untuk menuliskan spesies dari parasit, ditentukan dua nama, yaitu: huruf awal nama Genus ditulis dengan huruf besar dan nama spesies ditulis dengan huruf kecil, misalnya: Ascaris lumbricoides.
B. Penyakit yang Disebabkan Infeksi Parasit
a. Malaria
Penyakit malaria adalah penyakit menular yang dapat ditularkan oleh nyamuk bernama Anopheles. Nyamuk ini membawa parasit plasmodium dan menggigit orang sekaligus menyebarkannya melalui peredaran darah.
Nyamuk yang menyebarkan parasit ini yaitu nyamuk betina yang sebelumnya sudah terinfeksi oleh plasmodium. Selain melalui nyamuk, penyakit malaria juga dapat menyebar melalui beberapa hal seperti transfusi darah, transplantasi organ, jarum suntuk yang sudah terkontaminasi. Ibu hamil juga dapat menularkan penyakit ini kepada bayinya.
1. Penyebab Penyakit Malaria
Penyakit malaria disebabkan oleh parasit yang merupakan golongan plasmodium. Media utama yang menjadi penyebar penyakit ini yaitu nyamuk Anopheles betina. Nyamuk ini terinfeksi oleh parasit plasmodium dari gigitan yang dilakukan terhadap seseorang yang sudah terinfeksi parasit tersebut.Nyamuk tersebut akan terinfeksi selama satu mingguan hingga waktu makan selajutnya. Pada saat makan, maka nyamuk ini menggigit orang lain sekaligus menyuntikkan parasit plasmodium ke dalam darah orang tersebut sehingga orang tersebut akan terinsfeksi malaria.
Ada 4 jenis plasmodium yang dapat menginfeksi manusia, diantaranya yaitu:
• Plasmodium ovale
• Plasmodium malariae
• Plasmodium falciparum
• Plasmodium vivax
2. Gejala Penyakit Malaria
A. Gejala Penyakit Malaria Ringan (Malaria tanpa Komplikasi)
Pada penderita penyakit malaria, umumnya mengalami demam dan menggigil, sakit kepala, mual-mual, muntah, diare, terasa nyeri pada otot, pegal-pegal.
B. Gejala Penyakit Malaria Berat (Malaria dengan Komplikasi)
Penderita yang masuk dalam criteria ini biasanya sangat lemah sekali. Malaria berat dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan laboratorium sendian darah tepi dan penderita juga memiliki komplikasi : Tidak sadarkan diri kadang hingga koma, Sering mengigau, Bicara yang salah-salah (tidak terkontrol), Kejang-kejang, Suhu tubuh sangat tinggi, Dehidrasi, Nafas cepat, sesak nafas
3. Cara Mencegah Penyakit Malaria
Penyakit malaria ini disebarkan oleh nyamuh sehingga kita harus menjaga kebersihan diri maupun lingkungan sekita sehingga tidak ada nyamuk yang berkembang biak. Bila anda sedang mengujungi tempat-tempat yang terkenal sebagai timbulnya penyakit malaria, minumlah obat Klorokuin yang berfungsi untuk mencegah masuknya parasit plasmodium falciparum ke dalam tubuh.
b. Pediculosis Kapitis
Pedikulosis kapitis merupakan infestasi kutu kepala atau tuma yang disebut pediculus humanus capitis pada kulit kepala.(Brunner & Suddarth) Tuma betina akan meletakkan telurnya (nits) di dekat kulit kepala. Telur ini akan melekat erat pada batang rambut dengan suatu substansi yang liat. Telur ini akan menetas menjadi tuma muda dalam waktu sekitar 10 hari dan mencapai maturitasnya dalam tempo 2 minggu.
1. Cara penularan
Melalui perantara benda seperti pakaian, sisir, sikat yang dipakai bersama, wig, topi, dan perangkat tempat tidur yang terinfeksi.
2. Gejala klinis
Tuma paling sering ditemukan di sepanjang bagian posterior kepala dan di belakang telinga. Telur tuma ini dapat dilihat dengan mata telanjang sebagai benda yang berbentuk oval, mengkilap dan berwarna perak yang sulit dilepas dari rambut. Gigitan serangga ini menyebabkan rasa gatal yang hebat dan garukan yang dilakukan untuk menghiulangkan gatal seringkali menimbulkan infeksi bakteri sekunder seperti impetigo serta furunkulosis. Infestasi tuma lebih sering ditemukan pada anak-anak dan orang yang berambut panjang.
3. Pengobatan
a.) Pengobatan bertujuan memusnahkan semua kutu dan telur serta mengobati infeksi sekunder.
b.) Menurut kepustakaan, pengobatan terbaik ialah secara topical dengan malathion 0,5 % atau 1 dalam bentuk losio atau spray
caranya: malam sebelum tidur rambut dicuci dengan sabun kemudian dipakai losio malathion, lalu kepala ditutup dengan kain. Keesokan harinya rambut dicuci lagi dengan sabun lalu disisir dengan sisir yang halus dan rapat (serit. Pengobatan ini dapat diulang lagi seminggu kemudian, jika masih terdapat kutu atau telur. Obat tersebut sulit didapat
c.) Di Indonesia obat yang mudah didapat dan cukup efektif adalah krim gama benzene heksaklorida (gameksan=gammexan) 1 %. Cara pemakaiannya adalah: setelah dioleskan lalu didiamkan 12 jam, kemudian dicuci dan disisir dengan serit agar semua kutu dan telur terlepas. Jika masih terdapat telur, seminggu kemudian diulangi dengan cara yang sama.
c. Schistosomoasis
Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing pipih (cacing pita). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan pendarahan.
1. Penyebab
Schistosomiasis diperoleh dari berenang, menyeberangi, atau mandi di air bersih yang terkontaminasi dengan parasit yang bebas berenang. Schistosomes berkembang biak di dalam keong jenis khusus yang menetap di air, dimana mereka dilepaskan untuk berenang bebas di dalam air.
Semua jenis schistosomiasis bisa mempengaruhi organ-organ lain (seperti paru-paru, tulang belakang, dan otak). Telur-telur yang mencapai paru-paru bisa mengakibatkan peradangan dan peningkatan tekanan darah di dalam arteri pada paru-paru (hipertensi pulmonari).
2. Gejala
Gejala-gejala lain bergantung pada organ-organ yang terkena ::
• Jika pembuluh darah pada usus terinfeksi secara kronis :perut tidak nyaman, nyeri, dan pendarahan (terlihat pada kotoran), yang bisa mengakibatkan anemia.
• Jika hati terkena dan tekanan pada pembuluh darah adalah tinggi : pembesaran hati dan limpa atau muntah darah dalam jumlah banyak.
• Jika kandung kemih terinfeksi secara kronis : sangat nyeri, sering berkemih, kemih berdarah, dan meningkatnya resiko kanker kandung kemih.
• Jika saluran kemih terinfeksi dengan kronis : peradangan dan akhirnya luka parut yang bisa menyumbat saluran kencing.
• Jika otak atau tulang belakang terinfeksi secara kronis (jarang terjadi) : Kejang atau kelemahan otot.
3. Pengobatan
Untuk pengobatan, 2 sampai 3 dosis praziquantel digunakan melalui mulut lebih selama 1 hari.
4. Pencegahan
Schistosomiasis paling baik dicegah dengan menghindari berenang, mandi, atau menyeberang di air alam di daerah yang diketahui mengandung schistosomes.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Parasit adalah organisme yang kebutuhan makannya baik dalam seluruh daur hidupnya atau sebagian dari daur hidupnya bergantung pada organisme lain. Organisme yang memberikan makanan pada parasit disebut sebagai inang atau inang. Penyakit yang dapat disebabkan oleh parasit ini seperti malaria , pedicularis kapitis , schistosomoasis , dan lain-lain
B. Saran
Perlu adanya perhatian khusus terhadap penyakit yang disebabkan oleh parasit cacing mulai dari siklus hidup, vektor ,pencegahan dan pengobatan dan adanya perhatian terhadap higienitas dan sanitasi untuk mengurangi infeksi dari parasit.
DAFTAR PUSTAKA
Bintari, R., Hoedojo, N.S. Djakaria, S.D. Soeprihatin, S.S. Margono, S. Oemijati, S. Gandahusada,
W. Pribadi. (1982). Dasar Parasitologi Klinis. Terjemahan dari Basic Clinical Parasitology by Harold
W. Brown. (1975). Jakarta: Gramedia.
Brotowidjojo, M.D. (1987). Parasit dan Parasitisme. Jakarta: Media Sarana Press.
Gandahusada. S. Pribadi. W dan D.I. Herry. (1988). Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
0 Response to "MAKALAH KEBIDANAN PARASIT"
Post a Comment