LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 2 : LIMA JAM LAGI

LAPORAN TUTORIAL

BLOK 3.B

SKENARIO 2 : LIMA JAM LAGI

 

MODUL II

SKENARIO 2 : LIMA JAM LAGI

Ny. Sari usia 35 tahun datang ke BPM sriwulan bersama suaminya jam 09.00 WIB dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak shubuh. Bidan sriwulan pun melakukan anamnesa lebih lengkap dan pemeriksaan fisik. Saat anamnesis didapatkan bahwa ini merupakan kehamilan yang pertama sejak 2 tahun lalu mengalami keguguran. Pada pemeriksaan didapatkan bahwa tanda-tanda vital dalam batas normal, hasil pemeriksaan leopold IV tangan pemeriksa divergen penurunan kepala 2/5, his frekuensi sekitar 3-4/10’, lamanya 30”teratur, DJJ normal. Bidan melakukan pemeriksaan vaginal toucher didapatkan dinding vagina tidak ada kelainan, portio lunak, effacement 50%, pembukaan 5 cm, persentasi belakang kepala, penunjuk UUK kiri depan, ketuban positif, penurunan kepala station 0.

Setelah pemeriksaan, bidan melakukan pendokumentasian hingga lengkap dan menjelaskan kepada klien dan suaminya bahwa ibu berada pada kala I persalinan. Berdasarkan alat bantu pemantauan kondisi ibu dan janin, taksiran persalinan akan berlangsung dalam 5 jam ke depan dan bisa lebih cepat jikanyeri pada daerah pinggang menjalar ke ari-ari semakin kuat dan sering.bidan juga menyarankan agar suami selalu selalu mendampingi klien, saat merasakan kontraksi klien dianjurkan untuk melakukan teknik relaksasi dengan menarik nafas dalam dan dikeluarkan secara perlahan dari mulut,bidan melakukan massagepada daerah lumbal 5 klien. Bidan menjelaskan bahwa klien boleh berbaring ataupun jongkok sesuai keinginannya saat persalinan.

Bagaimanakah saudara menjelaskan skenario pada kasus diatas ?

STEP I

KLARIFIKASI TERMINOLOGI

  1. Lumbal : pinggang bagian belakan antara punggung dan bokong, peka terhadap nyeri, terdiri atas 5 tulang.
  2. Massage : terapi nyeri, dengan cara menggosok dari arah atas ke bawah (memijat).

 

STEPS II 

IDENTIFIKASI MASALAH

1.    Apa yang di maksud dengan dokumentasi ?
2.    Apa saja hal yang harus diperhatikan bidan dalam melakukan dokumentasi lengkap ?
3.    Apa tujuan dari pendokumentasian ?
4.    Apakah manfaat alat bantu pemantauan kondisi ibu dan janin ?
5.    Bagaimanakah cara menentukan taksiran persalina ba]erdasarkan alat bantu pemnatauan kondisi ibu dan janin ?
6.    Apa saja alat bantu pemantauan kondisi ibu dan janin ?
7.    Apa saja yang dapat dilakukan ibu ketika terjadinya kontraksi ?
8.    Bagaimanakah hubungan relaksasi dengan kontraksi yang dirasakan klien ?
9.    Mengapa suami harus mendampingi ibu bersalin ?
10.    Bagaimanakah teknik menarik nafas ?
11.    Apakah manfaat dilakukannya massage pada lumbal ?
12.    Keuntungan posisi berbaring dan jongkok menghadapi pesalinan ?
 

STEP III

ANALISIS MASALAH

1.    Dokumentasi berisi data-data pasien dan hasil pemeriksaan, acuan untuk melakukan tindakan, berupa catatan yang dapat dipertanggung jawabkan.
2.    Kala I persalinan terbagi atas 2 fase :
a.    Fase laten
b.    Fase aktif :
- informasi tentang ibu dan janin
-    Kemajuan persalinan
-    Dokumentasi waktu kapan dan mulai diberikan
-    His ( lama dan frekuensi)
-    Pemeriksaan lanjutan ( urin, darah)
-    Asuhan pengamatan
3.    Tujuan pendokumentasian :
a.    Mengomunikasikan semua data kepada klien
b.    Memberi bukti evaluasi
c.    Upaya untuk mendukung kualitas pelayanan
d.    Data statistik
e.    Sumber data kebidanan berkelanjutan
4.    Manfaat alat bantu pemantauan kondisi ibu dan janin :
a.    Mengetahui persalinan normsl/tidak
b.    Pemeriksaan dalam (servik)
5.    Alat bantu pemantauan kondisi ibu dan janin :
a.    Fetoskop : mendengar djj (18 minggu )
b.    EFM : mencatat perubahan djj ( normal atau tidak )
c.    Internal monitoring (berupa elektron yang ditempel dikepala janin)
6.    Cara nya adalah meneliti kontraksi (30 menit) dibagi 10 menit sekali , dan berapa kali his terjadi pada 10 menit.
7.    Cara yang dapat ibu lakukan ketika merasakan kontraksi :
a.    Membenamkan diri di air hangat
b.    Buat bebunyian  dan merilekskan pikiran
c.    Ubah posisi senyaman mungkin
d.    Minta dukungan suami, keluarga dan orang tua
e.    Lakukan pijatan
f.    Lakukan afirmasi
8.    Relaksasi adalah gerakan yang menenangkan dan mengurangi nyeri pada ibu bersalin.
9.    Karena kehadiran suami pada saat persalinan dapat memberikan rasa nyaman dan aman pada calon ibu. Istri akan berpikiran dirinya tidak berjuang sendiri ketika hendak melahirkan sang buah hati.
10.    Teknik menarik nafas :
a.    Mulailah dengan bernapas lambat, menarik udara dari hidung dan mengeluarkan udara dari mulut
b.    Tarik nafas kuat dalam empat hitungan akan lebih baik jika ibu merasa masih mampu
c.    Lepaskan nafas dari mulut dan ikuti dengan melemaskan semua bagian badan dari kaki sampai kepala.
d.    Siapkan tubuh untuk menyambut bayi dan jangan terpengaruh dengan rasa sakit yang kuat.
11.    Manfaat massage :
a.    Untuk meredakan rasa nyeri pada pinggang
b.    Untuk penelitian
c.    Merangsang oksitosin
d.    Meningkatkan kontraksi his
e.    Meminimalisir kesulitan bersalin
12.    Posisi Jongkok berfungsi mempermudah persalinan.


STEP V
LEARNING OBJECTIVES (LO)
1.Mahasiswa mampu menjelaskan embriogenesis sistem urinarius.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan histologi sistem urinarius.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi sistem urinarius.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan proses pembentukan urin (Miksi).
5. Mahasiswa mampu menjelaskan fisiologi ginjal.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan komposisi urin.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan proses pengeluaran urin.
8. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi sistem urinarius.
9. Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan pada sistem urinarius.

STEP VI

SHARING INFORMATION

1.Mahasiswa mampu menjelaskan embriogenesis sistem urinarius.
A. Ginjal
Pada mudigah didaerah dorsal kiti-kanan dari garis tengah di retroperitoned terdapat penonjolan mesodermal yang dikenal sebagai penonjolan urogenital, berjalan longitudinal sejajar dengan khordadorsalis. Bagian medial dari urogenital ridge akan menjadi gonand, bagian lateral akan membentuk sistem nefron.
Di sistem nefron ini , bagian kranial berdeferensiasi terlebih dahulu dari kaunal.mula-mula akan mengena pronefros lalu mesonefros, di metanefros yang akan menjadi ginjal tetap.
Pronefros dan metanefros tidak begitu nampak. Bagian kaunal nefros berhubungan dengan kanial metanefros.
B. Mesonefros
Mesonefros dan salurannya berasal dari mesoderm intermedial. Pada minggu ke empat, sistem mesodermmulai terbentuk. Saluran ini memanjang dengan cepat, membentuk suatu gelung yang berbentuk huruf S yang terdapat glomerulus di ujung medralnya dan membentuk sampai bowman.
C. Metanefros
Proses ini nampak pada minggu ke-5 . satuan-satuan ekresi berkembang dari mesonefros dan akan berfungsi pada trimester pertama.
D. Sistem Pengumpul
Berkembang dari tunas ureter. Tunas ureter menembus jaringan metanefrod ysng menutup ujung distalnya sebagai topi. Tunas melebar membentuk piala ginjal kaunal membentuk tunas baru dan akan terus membelah hingga terbentuk 12 generasi saluran atau lebih. 
2. Mahasiswa mampu menjelaskan histologi sistem urinarius.
A. Ginjal
Merupakan organ ekresi utama. Unit struktural dan fungsional ginjal tersebut adalah nefron. Adapun bagia-bagian nefron yaitu, kortus renalis, tubulus kortortus proksimal, glomerulus . ginjal dibungkus oleh jaringan lemak dan jaringan ikat padat kolagen (kapsul fibrosa) disebelah kapsul ginjal terdapat bagian kortek, medula, korteks berisi korpus renalis /korpus malphigi yang merupakan satu kesatuan dari glomerulus dan kapsul bowman.
B. Ureter
Saluran ini memiliki lapisan mukosa yang melipat ke arah dalam dengan jenis epitel transisional propia terdapat stuktur lapisan muskularis berupa otot polos yang lebih tebal dari mukosa. Otot polos ini terdapat dua lapis pada ureter proksimal.
C. Vesika Urinaria
Memiliki tiga otot polos yang cukup tebal.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi sistem urinarius.
A. Ginjal
- Berbentuk seperti kacang.
- Bewarna merah tua.
- Sisi cekung menghadap medial.
- Panjang +-12,5 cm, tebal 2,5 cm (+- sebesar kepalan tangan)
- Berat 125-175 gr (pria 150-170 gr), (wanita 115-155 gr)
- Letak : Rongga peritonial, sebelah kanan dan kiri kolumna vertebranis dikelilingi lemak dan jaringan ikat.
Ginjal kanan terletak agak kebawah dibandingkan dengan ginjal kiri karena ada hati pada sisi kanan.
Batas atas ginjal kiri setinggi iga ke-11 dan batas ginjal kanan sebatas iga ke-12 dan batas bawah ginjal kiri setinggi vertebrae lumbalis ke-3.
B. Ureter
- Organ berbentuk tabung kecil untuk mengalirkan dari ginjal ke vesika urinaria.
- Perpanjangan tubulur berpasangan dan berotot dari pelvis renalis yang merentang sampai ke vesika urinaria.
- Panjangnya 23-30cm diameter 4-6mm.
- Dindingnya terdiri dari tiga lapisan jaringan, jaringan fibrosa (luar), muskularis longitudinal dan otot polos sirkular (tengah), epitel mukosa(dalam).
- Lapisan otot memiliki lapisan peristaltik, gelombangnya mengalirkan urin dari kantong urin ke luar tubuh.
- Ureter masuk ke kantong kemih melalui singter.
C. Vesika Urinaria
- Organ muskular berongga untuk menyimpan urin sementara.
- Kapasitas maksimal 300-450ml
- Pada laki-laki dibelakang simphisis pubis dan didepan rektal.
- Pada wanita didepan uterus dan di depan vagina.
- Jika, penuh mencapai umbilikus dirongga abdomino pelivis.
D. Uretra
- Pada laki-laki membawa cairan semen dan urin, panjang +- 20cm melalui kelenjer prostat dan penis.
- Uretra prostatik dikelilingi oleh kelenjer prostat.
- Uretra Membranosa bagian terpendek 1-2cm dikelilingi oleh spigter uretra ekterna.
- Uretra kavernosa bagian terpanjang menerima duktus kelenjer bulbouretra dan merentang sampai orifisulum uretra ekterna pada ujing penis.
- Wanita : pendek 3,75cm membuka keluar tubuh melalui orifisium uretra ekterna yang terletak antara klitoris dan mulut vagina.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan proses pembentukan urin (Miksi).
Mekanisme pembentukan urin ada tiga tahap:
a.Filtrasi (penyaringan)
Diawali dengan penyaringan darah yang dilakukan oleh glomerulus pada daerah yang mengalir dari aorta melalui arteri ginjal menuju badan malpighi. Penyaringan akan memisahkan dua zat. Zat bermolekul besar dan protein akan tetap mengalir di pembuluh darah sedangkan zat sisa akan tertinggal.
Zat sisa hasil penyaringan ini disebut urin primer. Yang mengandung air, glukosa dan urea. Zat-zat tersebut akan masuk dan tersimpan di bowman sementara.
b. Reabsorbsi (Penyerapan kembali)
Setelah urin primer tersimpan sementaradalam simpai bowman, kemudian mereka menuju saluran pengumpul. Dalam perjalanan tersebut zat-zat yang masih diperlukan tubuh seperti gulosa, asam amino dan garam tertentu diserap kembali oleh tubulus proksimal dan lengkung henle. Penyerapan ini menghasilkan urin sekunder (filtrasi tubulus) urin sekunder memiliki ciri yaitu berupa kandungan urea yang tinggi.
c. Augmentasi (pengeluaran)
urin sekunder dari proses reabsorbsi akan mengalir menuju kontrotus distal. Disini urin sekunder akan melalui pembuluh kapiler dan untuk melepaskan zat yang tidak digunakan lagi.
Selanjutnya terbentuklah urin sesungguhnya. Urin ini akan mengalir dan terkumpul di tubulus kolektipus dan kemudian bermuara di ginjal. 
5. Mahasiswa mampu menjelaskan fisiologi ginjal.
- Ekresi sisa metabolisme.
- Regulasi keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Regulasi osmolalitas tubuh dan konsentrasi elektrolit.
- Regulasi tekanan darah.
- Regulasi keseimbangan asam dan basa.
- Produksi eritropoitin.
- Fungsi metabolisme khusus.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan komposisi urin.
a.Urin Primer
Air (900 gr), protein <0,003 persen, asam amino (0,5gr), urea (0,3gr), ion anorganik (7,2gr).
b. Urin Sekunder
Air, garam, urea, pigmen warna urea, dan penisilin jika meminum penisilin.
c. Urin tersier
air 95-96 persen, urea, kalsium, potasium, kreatin, asam urat, fosfat, magnesium dan amonia yang memberikan bau pada urin.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan proses pengeluaran urin.
- Sejumlah urin 300-450ml menyebabkan regangan pada vesika urinaria.
- Regangan akan merangsang reseptor regangan, signal akan diteruskan melalui saraf aferen melalui nelvis pelvikus di medula spinalis.
- Dimedula spinalis ginjal akan diteruskan ke nerfos motorik parasimpatis melalui internefron dibawa oleh hipotalamus yang akan dihantarkan oleh otak sehingga manusia mempersiapkan untuk buang air kecil.
- Signal dari nerfus motorik parasimpatik akan dibawa oleh saraf eferen ke otot detrusor dan menstimulasi otot tersebut untuk berkontraksi.
- Kontraksi otot detrusor menyebabkan semakin meningkatnya tekanan di vesika urinaria, tetapi urin tidak keluar sampai siingter. Ketika volume urin dikantong kemih meninggkat sampai dengan 600ml akan meninggkatkan rangsangan pada reseptor regangan sehingga sensasi semakin kuat.
- Reflek yang dihasilkan cukup kuat untuk membuka singter uretra internal terbuka sehingga singter uretra ekternal pun terangsang relaksasi dan terjadilah pengeluaran urin.
8. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi sistem urinarius.
a. Hipertensi
Tekanan darah tinggi yang berkelanjutan akan mengakibatkan pembuluh darah bolus dalam ginjal lama kelamaan akan mengganggu kemampuan ginjal untuk menyaring darah.
b. Diabetes
Diabetes tipe2 menyebabkan penyakit ginjal kronik karena tidak terkendalinya kadar gula dalam darah.
c. Radang
Penyakit-penyakit tertentu sepertu glomerulonefritis (radang pada glomerulus atau unit penyaring darah) dapat merusak ginjal karena tidak dapat menyaring zat-zat metabolisme tubuh.
d. Mengkonsumsi obat pereda nyeri
Obat tersebut mengandung ibuprofen, jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan nefritis, yaitu peradangan pada ginjal yang dapat mengarah pada gagal ginjal.
e. Riwayat penyakit keluarga.
f. Usia.
g. Trauma atau kecelakaan.
Dapat mengganggu dan merusak ginjal.
h. Kelahiran Preamature.
Bagi yang lahir prematur memiliki resiko penumpukan kalsium di bagian nefron ginjal yang dikenal sebagai nefiokalsinasis.
9. Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan pada sistem urinarius.
a. Nefritis : kerusakan pada golerulus karena racun, kuman, bakteri streptococus dampaknya uremia (masuknya kembali urin ke pembuluh darah karena reabsorbi terganggu).
b. Batu ginjal : penyebab pengendapan garamcalsium didalam rongga ginjal, saluran ginjal dan kantong kemih. Terdapat kristal dan tidak dapat larut .
c. Glikosuria : ditemukannya glukosa pada urin dan adanya kerusakan pada tabung ginjal.
d. Albuminaria : ditemukannya albumin pada urin , menunjukkan kerusakan pada membran kapsul endotelium. Juga karena iritasi pada sel ginjal akibat masuknya substan seperti racun, balteri, eter atau logam berat.
e. Hematuria : Ditemukannya eritrosit pada urin, akibat peradangan pada organ urinaria/ akibat gesekan batu ginjal.
f. Ketosis : Ditemukannya senyawa keton dalam darah terjadi pada orang yang melakukan diet karbohidrat.
g. Diabetes Melitus : Pangkresa tidak mampu menghasilkan hormon insulin  yang mengubah glukosa glikogen sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Kadar glukosa dalam darah sangat tinggi.
h. Diabetes Insipidus : penderita mengeluarkan urin terlalu banyak karena kekurangan hormon ADH

DAFTAR PUSTAKA

Catatan mahasiswa FK.blogspot.co.id.pendidikan.id
 
Materi KP.FK.Unand

JIka Sobat ingin mendapatkan semua makalah yang ada di website ini secara gratis siilahkan klik tombol Subscribe yang ada dibawah ini, dan Perlu diketahui Setelah Sobat Mendaftarkan Email Jangan Lupa Konfirmasi Link yang di Kirim Ke Email Agar Pemberitahuannya Aktif:

0 Response to "LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 2 : LIMA JAM LAGI"

Post a Comment