MAKALAHM LEHER IBU HAMIL MENGHITAM SAAT HAMIL

LEHER IBU HAMIL MENGHITAM SAAT  HAMIL

BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, kesehatan  ibu khususnya ibu hamil masih memerlukan perhatian . Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyebutkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) untuk periode 5 tahun sebelum survei (2003 - 2007) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup . Angka kematian ibu di Indonesia mengalami penurunan, meski demikian penurunan yang terjadi belum signifikan dan jauh  dari harapan  . Tingginya AKI di Indonesia memiliki kaitan dengan perawatan kesehatan ibu saat hamil . Berdasarkan data SKRT pada tahun 2001 angka kematian ibu yang terbesar terjadi saat persalinan yaitu 44,7%, saat kehamilan sebesar 28,9% dan yang terakhir saat masa nifas sebesar 26,3%.
Kecenderungan saat ini klien lebih aktif dalam mencari informasi, berperan secara aktif dalam perawatan diri dan merubah perilaku untuk mendapatkan outcome kehamilan yang lebih baik . Maka dari itu penting bagi bidan untuk meningkatkan profesionalisme yang berkualitas dan dapat dipercaya, bidan selain hasil-hasil penelitian ,  bidan juga harus mengikuti berbagai isu terkini yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita. Beberapa isu yang berhubungan dengan kehamilan.
Meskipun perkembangan teknologi dan pengobatan semakin pesat, kehamilan terus berlanjut dengan menginspirasi berbagai mitos. Ada yang tidak masuk akal dan yang lainnya benar-benar aneh.  Diantaranya ibu hamil dengan leher menghitam menandakan bayi laki-laki dan masih banyak lagi.
Membicarakan mengenai mitos dan fakta seputar kehamilan maupun kelahiran memang tidak akan pernah ada habisnya. Mitos telah menjadi adat istiadat yang bersifat turun temurun dari orang tua kita terdahulu, menjadi suatu hal yang biasa dan sangat mereka yakini.
Hal inilah yang mendasari kami untuk meneliti masalah ini dalam masyarakat di sekitar tempat tinggal kami, sehingga kami bisa memperoleh gambaran yang jelas dan detil tentang masalah mitos seputar kehamilan.

1.2    Rumusan Masalah
1.    Apakah ibu hamil dengan leher menghitam menandakan bayi dalam kandungannya laki-laki?

Baca Juga



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Leher menghitam saat masa kehamilan


Sering dengan bertambahnya waktu, akan muncul berbagai perubahan dalam diri seorang wanita hamil, baik dari segi emosional maupun dari segi fisik, tak terkecuali perubahan yang terjadi pada kulit seorang wanita hamil. Salah satu hal yang kerap dikeluhkan ibu hamil adalah perubahan warna kulit pada bagian tubuh tertentu yang cenderung lebih gelap dibandingkan sebelum hamil. Hampir semua wanita terutama mereka yang berkulit agak gelap akan mengalami masalah kulit saat kehamilan. Para calon ibu akan mengalami hiperpigmentasi (penghitaman kulit) di bagian-bagian kulit tertentu yang seringkali menganggu penampilan. Hiperpigmentasi kulit ini umumnya terjadi pada awal-awal kehamilan.
Pada wajah, hiperpigmentasi ditandai dengan bercak-bercak pada dahi, tulang pipi, hidung dan bibir atas, yang hampir mirip seperti topeng. Perubahan warna juga dapat menyebar ke arah pipi dan rahang. Para ahli mengatakan bahwa hiperpigmentasi wajah sangat umum dan seringkali dianggap sebagai topeng kehamilan atau istilah medisnya disebut melasma gravidarum. Bagian-bagian kulit lain yang biasanya mengalami hiperpigmentasi adalah bagian puting dan areola payudara, leher, punggung, ketiak, selangkangan, paha bagian dalam, daerah sekitar pusar dan garis tengah perut. Luka kulit yang baru terbentuk atau tahi lalat yang baru muncul juga akan menjadi semakin menghitam.
Mitos atau Fakta ?
Saat hamil segala perubahan bisa terjadi pada diri kita, termasuk kulit. Di masyarakat  beredar kabar tentang kulit di lipatan leher menghitam itu tandanya hamil anaklaki-laki. Kalau kata dr. Wigati Bramundito, SpKK, kulit yang menghitam pada masa kehamilan disebabkan meningkatnya Melanocyte Stimulating Hormone (MSH) yang menyebabkan produksi pigmen melanin meningkat. Namun kondisi kulit lebih gelap ini belum bisa dipastikan apakah berhubungan dengan jenis kelamin bayi atau tidak,  kata dr Wigati seperti dikutip dari buku 'Anti Panik Menjalani Kehamilan' yang disusun oleh tim Tiga Generasi.
Terjadinya hiperpigmentasi ini disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan yang memengaruhi mekanisme pembentukan pigmen kulit oleh sel-sel melanosit (pembentuk pigmen pada kulit). Bagian kulit yang menghitam tersebut akan semakin menghitam selama kehamilan dan menjadi lebih terang setelah persalinan. Fluktuasi hormon dapat meningkatkan produksi melanin. Melanin adalah zat alami yang ditemukan dalam tubuh dan komponen utama pada pigmentasi pada rambut, mata dan kulit. Namun, hal ini meningkatkan produksi melanin bersifat sementara dan akan kembali normal setalah kehamilan
Hiperpigmentasi tidak menyebabkan masalah kesehatan. Namun, jika ibu melihat adanya tanda-tanda peradangan, nyeri, dan perubahan warna yang tidak biasa, maka perlu dikonsultasikan segera pada dokter. Apabila ibu hamil memiliki kondisi kulit seperti eksim atau psoriasis sebelumnya, kemungkinan kondisinya akan memperburuk selama kehamilan
Jika diperhatikan, ada juga ibu hamil yang kulitnya bercahaya dan ada juga kusam. Menurut dr Wigati menjelaskan memang sebagian ibu kelihatan punya kulit bercahaya selama hamil. Tapi pada sebagian ibu hamil lain justru kulitnya kelihatan lebih gelap. Hal ini dipengaruhi hormon yang dominan pada masing-masing ibu, bukan menandakan jenis kelamin bayi.  Jika MSH lebih banyak, kulit cenderung kelihatan lebih gelap sedangkan kalau hormon estrogen lebih banyak kulit akan kelihatan lebih cerah akibat adanya pelebaran pembuluh darah.
 Penyebab Hiperpigmentasi
1.    Perubahan hormon selama kehamilan yang menyebabkan kulit mengalami produksi melanin berlebihan. Gangguan hormon juga sering menjadi penyebab morning sickness pada ibu hamil dan keputihan saat hamil.
2.    Kulit ibu hamil terkena sinar matahari berlebihan baik sebelum kehamilan atau selama masa hamil. Kondisi ini sering tidak disadari namun bisa menyebabkan perubahan warna kulit pada area sekitar paha, lengan dan bagian tubuh yang sering terbuka. Karena itu berhati-hatilah saat ingin mendapatkan manfaat berjemur bagi ibu hamil di pagi hari.
3.    Faktor keturunan bisa terjadi pada ibu hamil yang riwayat hiperpigmentasi selalu terjadi sepanjang kehamilan. Kondisi ini bisa menyebabkan perasaan yang sangat rentan sehingga efek hiperpigmentasi justru berlebihan.
4.    Ibu hamil yang memiliki warna kulit hitam asli lebih sering terkena hiperpigmentasi dibandingkan dengan wanita biasa. Kondisi gen tertentu yang mempengaruhi warna kulit sering disebut menjadi penyebab yang paling mungkin terjadi.
5.    Penggunaan beberapa jenis obat sebelum kehamilan dan selama kehamilan seperti obat antibiotik, perawatan hormon selama kehamilan dan penggunaan obat anti kejang. (baca juga: bahaya obat maag untuk ibu hamil)
6.    Memiliki riwayat peradangan pada kulit seperti sering terkena jerawat yang parah. Karena itu sangat disarankan untuk menjauhi bahaya kosmetik bagi ibu hamil dan bahaya KB suntik terlalu lama jangka panjang.
7.    Kehamilan pertama memiliki resiko yang lebih tinggi terkena hiperpigmentasi dibandingkan kehamilan kedua atau ketiga.
8.    Ibu hamil yang mengalami kondisi rentan saat hamil karena stres, tertekan dan kondisi kehamilan yang sulit. (baca juga : stres saat hamil – penyebab – gejala – cara mengatasinya).
Jenis Jenis Hiperpigmentasi
1.    Lentigo yaitu sebuah kondisi kulit yang terkena bintik-bintik hitam hingga kecoklatan. Lentigo bisa terjadi pada semua bagian tubuh termasuk wajah. Terkadang lentigo disertai dengan bintik hitam pada area yang coklat.
2.    Senilis lentigo  yaitu sebuah kondisi kulit yang terkena bintik hitam hingga kecoklatan akibat terkena sinar matahari secara berlebihan. Ukuran lentigo ini sangat bervariasi dari kecil hingga ruam coklat yang lebih luas.
3.    Melasma  yaitu sebuah kondisi yang sering disebut dengan topeng kehamilan. Kondisi ini disebabkan karena perubahan hormon selama kehamilan yang ditandai dengan gejala bercak coklat hingga hitam. Biasanya melasma menyerang pada bagian sekitar mata, pipi, dan dagu hingga penderita terlihat seperti menggunakan topeng.


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa leher menghitam pada saat hamil menandakan bahwa ibu mengandung bayi laki-laki adalah mitos. Faktanya leher menghitam merupakan perubahan normal pada ibu hamil akibat perubahan Melanocyte Stimulating Hormone (MSH) yang menyebabkan produksi pigmen melanin meningkat dan terjadilah hiperpigmentasi.

3.2 SARAN
Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan pembahasan diatas adalah :
1.      Kepada para bidan yang bertugas dan langsung berhubungan dengan masyarakat, harus membekali diri dengan berbagai pengetahuan termasuk didalamnya pengetahuan akan adanya berbagai mitos seputar kehamilan, sehingga mampu memberikan penerangan dan penjelasan yang benar terhadap masyarakat.
2.      Kepada masyarakat, khususnya pada pasangan muda, ibu rumah tangga dan wanita pada umumnya, perlu berhati-hati dalam memepercayai dan mengambil sikap atas berbagai mitos yang ada karena ada sebagian mitos tersebut yang berbahaya jika diyakini yang bisa secara langsung membaahayakan kesehatan ibu dan bayi.
3.      Kepada mahasiswa kebidanan, perlu untuk terus mengasah kemampuan dan keterampilan sehingga pengetahuannya luas sehingga ketika terjun langsung ke masyarakat bisa lebih memahami karakter masyarakat khususnya menghadapi maasyarakat awam yang masih mempercayai berbagai mitos seputar kehamilan.

JIka Sobat ingin mendapatkan semua makalah yang ada di website ini secara gratis siilahkan klik tombol Subscribe yang ada dibawah ini, dan Perlu diketahui Setelah Sobat Mendaftarkan Email Jangan Lupa Konfirmasi Link yang di Kirim Ke Email Agar Pemberitahuannya Aktif:

0 Response to "MAKALAHM LEHER IBU HAMIL MENGHITAM SAAT HAMIL"

Post a Comment