LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 3 : ANTENATAL CARE




LAPORAN TUTORIAL

BLOK III.A

SKENARIO 3 : ANTENATAL CARE


MODUL III

Skenario 3 : ANTENATAL CARE

Ny. Tasya, usia 33 tahun satang ke rumah Bidan Rara bersama ibunya. Ny.Tasya mengatakan ini merupakan kehamilan kedua dan kunjungan pertama ke Bidan Rara. Bidan Rara melakukan anamnesis kepada Ny,Tasya dan juga kepada ibunya. Hasil anamnesis didapatkan bahwa HPHT pada tanggal 12 Maret 2018, gerakan anak yang dirasakan sangat aktif dan terasa pada bagian dinding perut bagian kanan.keluhan yang dirasakan adalah pusing dan sering buang air kecil pada malam hari.
    Bidan melanjutkan beberapa pemeriksaan diantaranya pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan labor sederhana. Hasilnya adalah tekanan darah 100/70 mmHg, tidak ada kelainan pada wajah, pada pemeriksaan abdomen didapatkan hasil tinggi fundus uteri setinggi pusat, presentasi kepala punggung kanan, denyut jantung janin (DJJ) positif dengan frekuensi 143 kali/menit . menurut Mc.Donald,TFU 16cm. Kemudian bidan menjelaskan akan dilaksankannya pemeriksaan labor sederhana karena kunjungan sebelumnya belum dilaksanakan pemeriksaan tersebut.
Bagaimana saudara menjelaskan skenario pada kasus diatas ?

STEP I

KLASIFIKASI TERMINOLOGI

1.    Fundus Uteri adalah puncak rahim yang menonjol di dinding perut.
2.    DJJ adalah denyut jantung janin yang dapat didengar menggunakan alat dan terdengar pada trimester 2.
3.    ANC (Antenatal Care) adalah upaya optimalisasi maternal dan neonatal melalui sebuah rangkaian kehamilan.

STEP II

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Kenapa gerakan janin Ny.Tasya lebih aktif bergerak di dinding perut sebelah kanan ?
2. Mengapa ibu hamil merasakan pusing ?
3. Apakah faktor yang menyebabkan mual,muntah dan pusing ?
4. Mengapa ibu hamil sering BAK pada malam hari ?
5. Bagaimana pemeriksaan labor sederhana yang dilakukan yang diberikan oleh bidan ?
6. Bagaimana mamfaat skrining bagi ibu hamil ?
7. Apa saja alat bantu yang dilakukan untuk skrining ?
8. Apakah DJJ dengan frekuensi 143 kali/menit normal ?
9. Bagaimana tekanan darah normal pada ibu hamil ?
10. Bagimana mamfaat pemeriksaan TFU ?
11. Bagaimana pengukuran TFU menurut Mc. Donald ?

STEP III

ANALISIS MASALAH

1. Kenapa gerakan janin Ny.Tasya lebih aktif bergerak di dinding perut sebelah kanan ?
Karena adanya pemeriksaan leopold, maka diketahui gerakan bayi yang berubah ubah.dan gerakan bayi paling aktif terjadi pada akhir semester akhir.
2. Mengapa ibu hamil merasakan pusing ?
Ibu hamil merasakan pusing disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya rendahnya tekanan darah ibu hamil yang menyebabkan pusing dan aktivitas hormos estrogen saat hamil meningkat yang merelaksasi dan melebar pada dinding pembuluh darah.
3. Apakah faktor yang menyebabkan mual,muntah dan pusing ?
Faktor yang menyebabkan mual muntah dan pusing adalah ketidakseimbangan hormon yang terjadi pada ibu hamil, kesensitivan daerah pengecap dan pembauan ibu hamil yang mengakibatkan ibu tersebut sensitif terhadap makanan yang terlalu asam dan asin.
4. Mengapa ibu hamil sering BAK pada malam hari ?
Akibat pembesaran uterus pada ibu hamil yang menekan kandung kemih yang mengakibatkan rasa ingin miksi pada ibu hamil, padahal kandung kemihnya belum penuh terisi dengan urin. Dan kebiasaan ibu hamil minum air sebelum tidur juga mengakibatkan ibu tersebut sering BAK pada malam hari.
5. Bagaimana pemeriksaan labor sederhana yang dilakukan yang diberikan oleh bidan ?
Pemeriksaan urine, darah (Hematologi), pemeriksaan resus dan skrining beberapa penyakit tertentu.
6. Bagaimana mamfaat skrining bagi ibu hamil ?
Untuk mendeteksi dini beberapa penyakit yang mungkin terjadi pada ibu hamil.
7. Apa saja alat bantu yang dilakukan untuk skrining ?
Alat bantu seperti dopler dan alat sederhana lainnya.
8. Apakah DJJ dengan frekuensi 143 kali/menit normal ?
Normal. Karena frekuensi yang normal DJJ adalah 120-160 kali/menit.
9. Bagaimana tekanan darah normal pada ibu hamil ?
110/70mmHg  – 120/80 mmHg.
10. Bagimana mamfaat pemeriksaan TFU ?
Untuk mengetahui usia kehamilan dan taksiran berat janin.



STEP V
LEARNING OBJECTIVES (LO)   
1.Mahasiswa mampu menjelaskan teknik auto d isian allo anamnesis.
2.Mahasiswa mampu menjelaskan  tanda kehamilan ( pasti, tidak pasti dan kemungkinan)
3. Mahasiswa mampu menjelaskan cara menentukan taksiran usia kehamilan berdasarkan HPHT.
4.Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan fisik kehamilan.
5.Mahasiswa mapu menjelaskan pemeriksaan leopold kehamilan.
6.Mahasiswa mampu menjelaskan optimalisasi posisi fetus.
7.Mahasiswa mampu menjelaskan penilaian denyut jantung janin.
8.Mahasiswa mampu menjelaskan taksiran berat janin.
9. Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosis kehamilan.
10. Mahasiswa mampu menjelaskan pemerikaaan penunjang yang diperlukan untuk ibu hamil.

STEP VI
SHARING INFORMATION
1.Mahasiswa mampu menjelaskan teknik auto d isian allo anamnesis.
Anamnesis atau anamnesa adalah suatu kegiatan wawancara antara pasien atau keluarga pasien dan dokter atau tenaga kesehatan lainnya untuk memperoleh keterangan-keterangan tentang keluhan atau penyakit yang diderita pasien.
 Auto anamnesis adalah kegiatan wawancara langsung kepada pasient karena pasien dianggab mampu tanya jawab.
- Allo anamnesis adalah kegiatan wawancara secara tidak langsung atau dilakukan wawancara atau tanya jawab kepada keluarga pasien atau yang mengetahui tentang pasien.
allo dilakukan karena pasien belum dewasa ( anak-anak), pasien dalam keadaan tidak sadar atau karena sesuatu atau pasien dalam gangguan jiwa.
   
2.Mahasiswa mampu menjelaskan  tanda kehamilan ( pasti, tidak pasti dan kemungkinan)
- Tanda kehamilan tidak pasti
a. Terjadi perubahan pada payudara.
Jika terjadi kehamilan maka payudara akan membesar, disebabkan hormon estrogen dan progesteron. Selain itu kondisi payudara juga akan terasa lebih lembut, hal ini menimbulkan rasa yang sensitif lebih tinggi , hingga payudara akan sakit dan merasa tegang dan nyeri saat di pegang.
Puting susu juga kan membesar dan warnanya semakin gelap, terkadang juga terasa gatal. Pembuluh vena paya payudara juga akan terlihat karena penegangan payudara.
Selain itu terjadi aktivitas hormon HPL (Human Placetal Lactogen). Untuk mempersiapakan asi bagi bayi.
b. Amenorhoe.
c. Haus dengan tanpa emesis.
d. Ngidame
e. Anoreksia.
f. Perubahan pada serviks
g. varises
- Tanda mungkin kehamilan
a.Perut membesar
b.Tanda psikacek
c.tanda hegar
d. Tanda Chadwik meraba bagian anak.
e. keluarnya kolostrum.
- Tanda pasti kehamilan.
a. USG/Rotgen
b. Fetal Heat Tone (DJJ)
c. Tampak adanya gerakan janin pada pemeriksaan.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan cara menentukan taksiran usia kehamilan berdasarkan HPHT.
Untuk memeriksa taksiran kehamilan berdasarkan HPHT dapat dilakukan oleh ibu hamil yang memiliki siklus haid normal dan teratur (28-30 hari)
Rumus Neagle (HPL)
a.    Tanggal hari pertama dan terakhir Haid +7
b.    Bulan – 3 atau + 9 (Januari-Maret)
c.    Tahun + 1 atau + 0
Contoh kasus : jika HPHT nya tanggal 16 Juli 2018. Jadi taksiran kelahirannya adalah?
16 + 7 = 23
8 – 3 = 5
18 + 1 = 19
Jadi taksiran kelahirannya adalah tanggal 23 Mei 2019.
4.Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan fisik kehamilan.
- Pemeriksaan Khusus
•    Inspeksi
Kepala    : Rambut bersih/ tidak ada warna/tidak berketombe dan benjolan
Wajah    : pucat/tidak, adakah Cloasma gravidanum, oedem/tidak.
Mata    : Konjungtiva anemis/Tidak, Skela putih atau tidak.
Telinga    : Adakah serumen atau tidak
Hidung    : Adakah sekret atau polip.
Mulut    : Mukosa bibir kering/lembab, adakah stomatitis, carries gigi dan gigi palsu, lidah bersih atau tidak.
Leher    : adakah pembesaran kelenjer tiroid dan bendungan vena jugularis.
Abdomen    : adakah bekas jahita SC, pembesaran sesuai usia kehamilan, ibu hamil pembesarannya membujur sebagai tanda letak bayi. Triae alba sebagai tanda tanda pernah hamil sekarang. Linea alba dan nigrae, garis antara simpisis pusat yang tampak putih.
Dada     : Adanya hiperpigmentasi area areola mamae puting susu datar, tenggelam/menonjol , kolostrum sudah keluar atau belum.
Genetali    : Vulva bersih atau adanya pengeluaran cairan pervaginam (Lendir atau darah) adakah varises,atau adakah tonjolan abnormal yang menentukan kelancaran jalan lahir. Juga adanya luka perineum yang menandakan sudah pernah melahirkan.
Anus    : Adanya hemoroid atau tidak.

Ekremitas
Reflek    : Untuk curiga adanya keracunan kehamilan, reflek patella normal/
Oedem    : untuk curiga preeklamsia.
Varises    : Ada atau tidak.

Palpasi   
Leher     : adakah pembesaran kelenjer tiroid atau tidak dan bendungan vena jugularis.
Dada    : Adakah benjolan abnormal, kolostrum sudah keluar atau belum.

Auskultasi
Dada     : Adakah suara tambahan wheezing dan ronchi.
Abdomen    : DJJ terdengar jelas dan teratur di punctum maxsimum bagian kanan/kiri perut ibu bawah pusat. Normal DJJ 120-160 kali. Jika kecil dari 120 atau besar 160 merupakn fetal distress.

Pemeriksaan panggul luar.
Pemeriksaan dalam.

5.Mahasiswa mapu menjelaskan pemeriksaan leopold kehamilan.
A. Pemeriksaan Leopold I
Tujuan: untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).

 

 Teknik:
•    Memposisikan ibu dengan lutut fleksi (kaki ditekuk 450 atau lutut bagian dalam diganjal bantal) dan pemeriksa menghadap ke arah ibu
•    Menengahkan uterus dengan menggunakan kedua tangan dari arah samping umbilical
•    Kedua tangan meraba fundus kemudian menentukan TFU
•    Meraba bagian Fundus dengan menggunakan ujung kedua tangan, tentukan bagian janin.
Hasil:
•    Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba adalah keras,bundar dan melenting (seperti mudah digerakkan)
•    Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan terasa adalah lunak, kurang bundar, dan kurang melenting
•    Apabila posisi janin melintang pada rahim, maka pada Fundus teraba kosong.
B. Pemeriksaan Leopold II
Tujuan: untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala janin.





Teknik:
•    Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa menghadap ibu
•    Meletakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada ketinggian yang sama
•    Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian atau bersamaan (simultan) telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (ekstremitas).
Hasil:
•    Bagian punggung: akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat digerakkan
•    Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki): akan teraba kecil, bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif.
C. Pemeriksaan Leopold III
Tujuan: untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah memasuki pintu atas panggul (PAP).





Teknik:
•    Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa menghadap ibu
•    Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangan kanan bawah perut ibu
•    Menekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian terbawah bayi
•    Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya kemudian goyang bagian terbawah janin.
Hasil:
•    Bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong
•    Apabila bagian terbawah janin sudah memasuki PAP, maka saat bagian bawah digoyang, sudah tidak bias (seperti ada tahanan).
D. Pemeriksaan Leopold IV
Tujuan: untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul




Teknik:
•    Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu, dengan posisi kaki ibu lurus
•    Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis
•    Menemukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus.
•    Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari: bertemu (konvergen) atau tidak bertemu (divergen)
•    Setelah itu memindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang  bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi)
•    Memfiksasi bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian meletakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
Hasil:
•    Apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu (konvergen) berarti bagian terendah janin belum memasuki pintu atas panggul, sedangkan apabila kedua tangan pemeriksa membentuk jarak atau tidak bertemu (divergen) mka bagian terendah janin sudah memasuki Pintu Atas Panggul (PAP)
•    Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (seluruh bagian jari masih meraba kepala, kepala belum masuk PAP), 1/5 (teraba kepala 1 jari dari lima jari, bagian kepala yang sudah masuk 4 bagian), dan seterusnya sampai 0/5 (seluruh kepala sudah masuk PAP)
6.Mahasiswa mampu menjelaskan optimalisasi posisi fetus.
Persalinan akan berlangsung lebih mudah dan cepat saat kepala si kecil berada di bawah dengan bagian belakang kepala yang sedikit mengarah ke bagian depan perut Bunda. Kondisi itu disebut dengan posisi anterior dan kebanyakan bayi berada dalam keadaan tersebut saat menjelang akhir kehamilan. Pada posisi anterior, bayi berada pas di dalam lekukan panggul Bunda. Selama persalinan, sang buah hati akan meringkukkan punggungnya dan menyelipkan dagu ke dada. Proses persalinan serta kelahiran akan berjalan dengan mudah dalam posisi anterior ini, jadi tak heran kalau para Ibu seketika bingung sendiri apabila kepala anak mereka tidak menghadap ke bawah. Di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa posisi anterior menjadi posisi paling favorit;
•    Ujung kepala bayi akan meneka leher rahim (serviks) selama kontraksi terjadi. Kondisi tersebut akan membantu serviks Bunda untuk melebar dan memproduksi hormon-hormon yang diperlukan selama masa persalinan.
•    Saat tiba waktunya mengejan, bayi akan bergerak-gerak terus melalui panggul Anda dengan berbagai gaya sampai bagian terkecil kepalanya lah yang keluar terlebih dahulu. Cobalah untuk memakai baju atasan polo ketat-berkerah dan jangan selipkan dagu Anda demi membantu Anda mengejan lebih baik. Tak percaya? Coba dulu deh.
•    Saat bayi berada di bagian bawah panggul Bunda, maka ia akan memutar kepalanya sedikit saja sehingga bagian paling lebar dari kepalanya berada di bagian paling lebar pinggul Bunda. Dengan cara ini, maka bagian belakang kepalanya kemudian akan keluar melalui bagian bawah  tulang kemaluan. Saat si kecil lahir, maka wajahnya akan keluar di antara area sekitar vagina dan perineum.

Posisi posterior adalah kondisi dimana kepala bayi berada di bawah namun bagian belakang kepalanya berhadapan dengan tulang belakang Bunda. Saat tiba waktu persalinan, hanya ada satu dari 10 bayi berada di posisi posterior ini.

Kebanyakan bayi yang ada di posisi posterior atau back to back ini dilahirkan melalui jalur vagina. Hanya saja, rasa sakit yang Bunda alami akan jauh lebih hebat karena persalinan menjadi sedikit lebih susah jika dibandingkan dengan melahirkan bayi dalam posisi anterior. Apalagi kalau dagu si kecil dalam posisi mendongak, bukan menunduk dan menyelip di dadanya. Sebagai akibatnya, Bunda mungkin akan merasakan sakit pada bagian punggung karena tulang bayi berusaha menekan tulang tulang belakang Anda agar bisa terdorong keluar.

7.Mahasiswa mampu menjelaskan penilaian denyut jantung janin.
Tanda kehamilan yang seringkali dialami oleh wanita tidak selamanya menunjukan kehamilan.Terkadang kondisi kesehatan dan perubahan hormon menjelang menstruasi dapat juga menjadi kondisi yang mirip dengan tanda kehamilan. Lalu bagaimana cara dalam menentukan kehamilan pasti? Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan denyut jantung janin.
Pemeriksaan denyut jantung janun dapat dilakukan untuk membantu dalam mengetahui perkembangan dan pertumbuhan janin didalam rahim.Dengan mengetahui standar janin normal maka membantu dalam memastikan organ janin sehat selama kehamilan. Berikut adalah artikel yang membantu anda untuk mengetahui cara pemeriksaan denyut jantung janin.
Denyut Jantung Janin
Denyut jantung janin baru dapat diketahui dengan menggunakan alat Ultrasonografi pada usia kehamilan 8 minggu sedangkan apabila menggunakan alat doppler baru diketahui pada usia kehamilan 10-12 minggu.Sedangkan untuk suara tinggi rendahnya ditentukan karena posisi janin di dalam rahim, kondisi berat badan ibu hamil dan juga keakuratan dalam menentukan usia kehamilan.
Denyut jantung janin baru dapat didengar dengan gambaran pada detak jantung yang normal permenit adalah 120-160x.Sedangkan pada takikardi berat ditandai dengan detak jantung janin diatas 180x/menit.Untuk kondisi takikardi ringan antara 160-180x/menit. Sedangkan pada bradikardia ringan yang ditandai dengan denyut jantung antara 100-119x/menit.Sedangkan untuk bradikardia sedang ditandai dengan denyut jantung 80-100x/menit. Terakhir adalah kurang dari 80x/menit yang menandakan bradikardia berat.
Tadikardia adalah kondisi yang merujuk pada detak jantung diatas normal sedangkan untuk bradikardia adalah detak jantung dibawah normal. Penyebabnya dapat dikarenakan beberapa kondisi pada ibu dan janin, untuk lebih pasti anda dapat langsung berkonsultasi dengan dokter kanduangan atau bidan.
Alat Dalam Pemeriksaan Detak Jantung Janin
Alat yang dapat digunakan dalam pemeriksaan detak jantung janin adalah sebagai berikut:
Stetoskop Laennec
Salah satu alat yang dirancang khusus untuk mendengarkan detak jantung secara manual, hanya saja baru dapat digunakan pada usia kehamilan 17-22 minggu.Cara pemeriksaan dengan menggunakan ini memiliki kekurangan yaitu baru dapat bekerja pada usia kehamilan memasuki 4 bulan.
Adapun cara pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop leanec yaitu ibu hamil dapat berbaring dengan posisi telentang kemydian pemeriksaaan dengan menggunakan leopold untuk menentukan posisi punggung janin. Sedangkan untuk meletakan stetoskop sendiri pada daerah sekitar punggung janin dan mulai menghitung detak jantung janin, hasilnya dicatat untuk mengetahui gambaran kondisi janin.
Ultrasonografi
Selanjutnya adalah dengan menggunakan USG yang memberikan manfaat untuk dunia kedokteran dengan menggunakan gelombang ultrasonik yang menggunakan gelombang suara kemudian hasilnya akan ditampilkan dalam bentuk gambar di dalam monitor.
Jenis pemeriksaan USG dapat dibagi menjadi empat bagian.Pertama adalah USG dengan menggunakan 2 dimensi, dengan menghasilkan gambar dua bidang yaitu melintang dan memanjang. Kualitas gambar yang baik dan juha memberikan kondisi gambaran janin dilayar.Sedangkan pemeriksaan USG 3 dimensi mendapatkan tambahan dari USG sebelumnya,yaitu adanya gambar tampilan yang mirip dengan aslinya.Permukaan suatu benda dapat dilihat dengan jelas dan posisi janin berada.Hal ini karena hasil dapat memperlihatkan posisi janin dalam beberapa sisi.
8.Mahasiswa mampu menjelaskan taksiran berat janin.
Taksiran berat janin dianggap penting pada masa kehamilan karena pertumbuhan janin intrauterine berlangsung tidak konstan, yaitu berlangsung cepat pada awal masa kemudian melambat seiring bertambahnya usia kehamilan dan berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya komplikasi selama persalinan pada ibu dan bayi seperti berat lahir rendah atau berat lahir berlebih. Ibu yang sehat akan melahirkan bayi sehat. Salah satu factor yang mempengaruhi terhadap kesehatan ibu adalah keadaan gizi ibu. Pada penelitian ini status gizi ibu dinilai dari ukuran lingkar lengan atas (LLA) ibu
Tinggi Fudus Uteri
Tinggi fudus adalah jarak antara tepi atas simfisis pubis dan p[uncak fudus uteri. Pemeriksaan fudus dilaksanankan saat utereri sedang tidak dalam keadaan kontraksi, bias dengan cara manual atau menggunakan pita lila
Pemeriksaan fudus uteri bertujuan untuk menentukan usia kehamilan, menentukan tafsiran berat janin apakah ada hambatan pertumbuhan janin atau tidak.

Secara umum persalinan pervaginam dapat dilakukan jika memenuhi tiga faktor utama:
1.      Power. (His  ditambah kemampuan ibu mengejan)
2.      Passage (Jalan lahir)
3.      Passanger (Janin,plasenta, dan selaput ketuba
Berat janin yang berlebih kadang menjadi kendala bagi para bidan yg akan menolong persalinan per vaginam. Disini coba kami sampaikan :rumus menghitung berat janin dalam uterus (rumus Lohnson) dan rumus hodge.


RUMUS TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN PADA SAAT KALA 1
A.    LOHNSON
Ø  Jika kepala belum masuk PAP maka rumusnya:
Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 12 ) x 155 gram
Ø  Jika kepala sudah masuk PAP maka rumusnya:
Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 11 ) x 155 gram
B.     HODGE
Rumus : tinggi fundus ( cm ) – N x 155
1.      HODGE I:      N = 13 bila kepala belum melewati PAP
2.      HODGE II:     N = 12 bila kepala berada diatas spina isciadika
3.      HODGE III:     N = 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika
Contohnya:
Diketahui TFU 26cm
TBJ     = (TFU-13) x 155
    = (26-13) x 155
    = 2015 gram
Sedangkan TBJ menurut TFU normal UK 7 bulan adaah
TBJ     = (TFU-13) x 155
    = (30-13) x 155
    = 2636 gram

Menghitung taksiran berat janin (TBJ) dengan rumus diatas keakuratannya akan meleset , karena faktor sbb:
•    Ketebalan didnding abdomen, ini membuat kita kesulitan dalam menentukan lokasi fundus uteri.
•    Rumus ini tidak dikhususkan untuk wanita Indonesia, pola makan yg berbeda akan menentukan besarnya janin.
9. Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosis kehamilan.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, triwulan I dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, triwulan II dari 12 sampai 28 minggu dan triwulan III dari 28 sampai 40 minggu.
Tanda dan Gejala Kehamilan
1.    Tanda mungkin hamil
2.    Tanda tidak pasti hamil
3.    Tanda pasti hamil
Tanda Mungkin Hamil
•    Amenorhea – Wanita tidak datang menstruasi 2 bulan berturut-turut.
•    Nausea (mual) dan emesis (muntah) -Umumnya terjadi pada wanita hamil muda umur 6-8 minggu. Mual-mual pada pagi hari disebut morning sickness. Akibat dari pengaruh hormon progesteron dan estrogen sehingga pengeluaran asam lambung berlebihan.
•    Mastodynia – Payudara terasa nyeri dan kencang disebabkan payudara membesar karena pengaruh hormon estrogen pada ductus mammae dan progesteron pada alveoli.
•    Quickening – Perasaan gerakan janin pada minggu ke 18 atau minggu 20 (primigravida) dan umur 14 atau 16 minggu pada multi gravida. Gerakan janin pertama kali dapat digunakan untuk menentukan umur kehamilan.
•    Miksi – Wanita hamil trimester I dan III sering merasakan sering kencing karena uterus yang gravid mendesak vesica urinaria.
•    Konstipasi – Kesulitan buang air besar karena pengaruh hormon progesteron yang menghambat peristaltik usus dan karena perubahan pola makan.
•    Weight gain – Pertambahan berat badan ibu tidak selalu berbanding lurus dengan pertambahan berat janin. Pertambahan berat badan ibu ada artinya setelah umur 20 minggu.Umumnya pertambahan berat badan normal selama kehamilan adalah 8-14 kg.
•    Fatigue – Perasaan lelah pada ibu hamil sulit diterangkan, namun kerja jantung dirasakan lebih berat pada umur 32 minggu.
•    Nail sign – Umumnya umur 6 minggu wanita hamil mengeluh ujung kuku lunak dan lebih tipis.
•    Mengidam – Ingin makanan atau minuman tertentu. Hal ini terjadi pada bulan-bulan pertama.
•    Sinkope (pingsan) – Adanya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) sehingga menyebabkan iskemik susunan saraf pusat.
•    Pigmentasi kulit – Pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, sering dijumpai pada muka (chloasma gravidarum), dinding perut (striae gravidarum = suatu perubahan warna seperti jaringan parut), leher dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu menonjol, kelenjar montgomery menonjol, pembuluh darah menifes).
•    Epulis – Hipertropi papilla ginggivae (gusi berdarah).
•    Varises – Pemekaran vena-vena, dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva. Biasanya dijumpai pada triwulan akhir.
Tanda Tidak Pasti Hamil
•    Perut membesar
•    Uterus membesar, sesuai dengan umur kehamilan.
•    Tanda Chadwicks, mukosa vagina berwarna kebiruan karena hipervaskularisasi hormon estrogen.
•    Discharge, lebih banyak dirasakan wanita hamil. Ini pengaruh hormon estrogen dan progesteron.
•    Tanda Goodell, portio teraba melunak.
•    Tanda Hegar, isthmus uteri teraba lebih panjang dan lunak.
•    Tanda Piscaseck, pembesaran dan pelunakan pada tempat implantasi. Biasannya ditemukan saat umur 10 minggu.
•    Teraba ballotement (tanda ada benda mengapung/ melayang dalam cairan), pada umur 16-20 minggu.
•    Kontraksi Braxton Hicks, kontraksi uterus (perut terasa kencang) tetapi tidak disertai rasa nyeri.
•    Reaksi kehamilan positif
Tanda Pasti Hamil
•    Adanya gerakan janin yang dapat dilihat, dirasakan dan diraba serta ditemukan bagian-bagian janin.
•    Terdengar denyut jantung janin secara auskultasi – Dapat didengar dengan stetoscop monoculer laenec, doppler, alat kardiotograf dan dilihat pada USG.
•    Terlihat tulang-tulang janin pada foto rontgen – rongten sudah tidak disarankan.
Differential Diagnosa Kehamilan
1.    Pseudosiesis – Terdapat amenorea, perut membesar, uterus sebesar biasa, tanda kehamilan negatif.
2.    Mioma uteri – Perut membesar, rahim membesar teraba padat kadang berbenjol-benjol, tanda kehamilan negatif, perdarahan banyak saat menstruasi.
3.    Kistoma ovarii – Mungkin ada menopause, perut membesar tapi pada periksa dalam uterus sebesar biasa, tanda kehamilan negatif, lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan.
4.    Retensio urine – Uterus sebesar biasa, tanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif.
5.    Menopause – Terdapat amenorea, umur wanita kira-kira diatas 43 tahun, uterus sebesar biasa, tanda dan reaksi kehamilan negatif.
6.    Hematometra – Terdapat amenorea yang dapat melampaui umur kehamilan, perut terasa sakit setiap bulan, terjadi penumpukan darah dalam rahim, reaksi kehamilan negatif. Hal ini disebabkan oleh himen imperforata.



Tabel Perbandingan Antara Primipara Dan Multipara
Bagian
Primipara
Multipara
Perut
Tegang
Longgar, terdapat striae
Pusat
Menonjol
Dapat datar
Rahim
Tegang
Agak lunak
Payudara
Tegang, tegak
Menggantung, agak lunak, terdapat striae
Labia
Bersatu
Agak terbuka
Himen
Koyak beberapa tempat
Karankula himenalis
Vagina
Sempit dengan rugae utuh
Lebar, rugae berkurang
Serviks
Licin, lunak, tertutup
Sedikit terbuka, teraba bekas robekan persalinan
Pembukaan
Mendatar lalu membuka
Membuka dan mendatar
Perineum
Masih utuh
Bekas luka episiotomi

10. Mahasiswa mampu menjelaskan pemerikaaan penunjang yang diperlukan untuk ibu hamil.
Masa kehamilan adalah salah satu masa yang paling rentan dan perlu dijaga dengan baik. Tujuannya apa lagi jika bukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Janin yang sehat akan dilahirkan dengan baik sehingga bisa tumbuh dan berkembang secara sempurna. Kesehatan ibu dan janin bisa dijaga dengan banyak cara. Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil. Sayangnya mungkin hanya sebagian kecil ibu hamil yang menyadari hal ini. Padahal pemeriksaan sejak dini pada diri sendiri saat hamil bisa memiliki berbagai manfaat.
Pemeriksaan laboratorium ini tentunya memiliki banyak tujuan dan manfaat, di antaranya:
  • Mempersiapkan masa kehamilan, persalinan, dan menyusui yang sehat dan aman bagi ibu hamil dan janin
  • Mengetahui risiko genetis yang akan diturunkan kepada janin sehingga bisa melakukan pencegahan yang tepat
  • Mengetahui kesehatan ibu hamil dan janin secara keseluruhan
  • Mencegah adanya risiko preeklampsia, gangguan obesitas, riwayat hipertensi, dan gangguan kehamilan lainnya yang sekiranya bisa menghambat masa kehamilan
  • Memperkecil potensi janin gugur, Penyebab Janin Cacat Sejak dalam Kandungan, atau meninggal di dalam kandungan
  • Dan masih banyak lagi
Melihat tujuan pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil tersebut, tentunya ibu hamil tidak boleh menyepelekan hal ini. Lalu tes laboratorium apa saja yang direkomendasikan untuk ibu hamil? Berikut beberapa penjelasannya.
  1. Hematologi lengkap
Tes hematologi adalah salah satu jenis tes yang bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada komponen darah secara keseluruhan. Tes ini bisa dilakukan selama masa kehamilan, baik pada trimester 1, trimester 2, atau bahkan saat persalinan. Tes ini juga memungkinkan untuk mengetahui kemungkinan adanya gangguan pada organ hati dan ginjal pada ibu hamil, termasuk jika ada gangguan pada pembekuan darah, juga risiko Hipertensi Pada Ibu Hamil.
  1. Golongan darah
Tes selanjutnya adalah tes golongan darah. Walau tes golongan darah adalah salah satu tes yang umum dilakukan di luar masa kehamilan, namun rupanya masih ada sebagian masyarakat yang tidak mengetahui golongan darahnya, bahkan hingga mereka dewasa. Maka dari itu, bagi ibu hamil yang belum mengetahui golongan darahnya, disarankan untuk melakukan tes ini.
  1. Tes rhesus
Bukan hanya golongan darah yang penting untuk diketahui. Namun juga rhesus. Rhesus pada ibu dan janin perlu dicek untuk mengetahui apakah rhesus keduanya cocok atau tidak. Jika rhesus antara ibu dan janin tidak cocok, maka, akan muncul Penyakit Rhesus pada Bayi yaitu sel-sel darah merah pada janin bisa dirusak oleh antibodinya sendiri. Dan kondisi ini perlu diketahui sejak dini.
  1. Glukosa
Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil berikutnya adalah tes glukosa. Tes ini bisa mendeteksi kemungkinan adanya diabetes gestasional pada ibu hamil. Hal ini juga perlu diketahui, karena kehamilan dan diabetes itu sendiri adalah dua hal yang akan saling mempengaruhi. Parahnya, Bahaya Diabetes Saat Hamil juga bisa menyebar ke janin, seperti kerusakan otak pada janin dan kerusakan jantung pada janin.
  1. Virus hepatitis
Tes ibu hamil untuk mengetahui risiko terjangkit virus hepatitis juga perlu diketahui. Tes ini bisa dilakukan dengan melakukan beberapa tes seperti GbsAg (untuk mendeteksi virus hepatitis B), tes Anti HBs (untuk mendeteksi antibodi pada hepatitis), dan Anti HCV (untuk mendeteksi virus hepatitis C).
  1. Serologi
Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil lainnya adalah serologi. Pada pemeriksaan ini, ibu hamil akan dites untuk mengetahui apakah ada potensi sifilis atau tidak. Jika ada, maka janin akan memiliki potensi untuk cacat sejak dalam kandungan. Jika ibu hamil terdiaonosa memiliki sifilis, maka perlu dilakukan penanganan khusus lanjutan, di antaranya:
  • Venereal Diease Research Laboratory (VDRL), yaitu salah satu terapi untuk penyakit sifilis.
  • Treponema Pallidum Hemagglutination Assay (TPHA), yaitu pemeriksaan lanjutan untuk mengkonfirmasi adanya penyakit sifilis pada seseorang.
  1. Anti HIV
Selain itu, ibu hamil juga perlu melakukan tes laboratorium Anti HIV. Tes ini memiliki tujuan untuk mendeteksi kemungkinan virus HIV yang bisa menular kepada calon bayi. Selain itu, ibu hamil yang memiliki HIV perlu melakukan sejumlah terapi agar kehamilannya menjadi aman bagi si janin. Tes ini dilakukan pada trimester 1.
  1. Urinalisa
Tes urine atau yang biasa dikenal dengan urinalisa juga merupakan salah satu tes wajib yang perlu dilakukan pad aibu hamil. Tujuannya adalah untuk mendeteksi adanya kemungkinan infeksi saluran kemih, atau gangguan lainnya di ginjal. Tujuan dari tes ini adalah untuk mencegah kelahiran prematur. Tes ini bisa dilakukan di usia trimester 1 dan 2.
  1. Hormon
Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil lainnya adalah dengan memeriksa hormon ibu hamil. Pemeriksaan hormon ini dilakukan pada hormon bHCG 9mendeteksi kehamilan di awal kehamilan), hormon progresteron (untuk mendeteksi normal atau tidaknya kadar hormon progresteron), dan juga hormon estradiol (untuk mendukung kehamilan itu sendiri). Jika hormon ibu hamil tidak normal, maka dokter akan bisa memberikan rekomendasi atau cara-cara untuk bisa menormalkan hormon tersebut.
  1. Virus TORCH
Tes terakhir yang juga perlu dilakukan pada ibu hamil adalah tes virus TORCH. Virus ini adalah virus yang bisa menyebabkan berbagai penyakit bawaan yang bisa diturunkan ke janin. Maka dari itu tes ini juga diperlukan untuk bisa mencegah cacatnya janin dalam kandungan. TORCH ini sendiri bisa dideteksi dengan adanya antibodi pada ibu hamil sebagai reaksi terhadap beberapa penyakit:
  • Toxoplasma
  • Rubella
  • Cytomegalovirus
  • Herpes
Tes ini idealnya bisa dilakukan di trimester 1. Tentunya tes kesehatan akan lebih mudah dan lebih cepat ditangani jika ibu hamil juga segera melakukan tes tersebut setelah mengetahui bahwa dirinya positif hamil. Selain itu, pemeriksaan lab ini juga bisa diulangi lagi saat usia kehamilan sudah memasuki usia trimester 3. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kesehatan ibu hamil dan janin agar masa persalinan menjadi lebih lancar. Terutama bagi ibu hamil yang memiliki riwayat diabetes, hipertensi, dan juga Preeklampsia.



DAFTAR PUSTAKA

            Varney Hellen, M. Kriebs Jam.2008.  Buku Ajar Asuhan Kebidanan: 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
      Sarwono, Prawiroharjo.2009. ilmu kebidanan dan kandungan.
Manuaba, IBG, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan Keluarga Berencana Untuk Bidan. EGC. Jakarta.
Mochtar, 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. EGC. Jakarta.
Pusdiknakes, 2001. Buku 2 Asuhan Antenatal.
Sarwono, 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.
Scott, J. 2002. Buku Saku Obstetri Ginekologi. Jakarta: Widya Medika.
Image, myfertilitycare.com






JIka Sobat ingin mendapatkan semua makalah yang ada di website ini secara gratis siilahkan klik tombol Subscribe yang ada dibawah ini, dan Perlu diketahui Setelah Sobat Mendaftarkan Email Jangan Lupa Konfirmasi Link yang di Kirim Ke Email Agar Pemberitahuannya Aktif:

0 Response to "LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 3 : ANTENATAL CARE"

Post a Comment