LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 6 : FARMAKOLOGI

LAPORAN TUTORIAL
BLOK 2.B
SKENARIO 6 : FARMAKOLOGI


Skenario 6 : Farmakologi

    Karina, mahasiswi S1 Kebidanansemester 1 sedang mendampingi kakaknya yang sedang partus anak pertama Bidan Tami. Karina memperhatikan dengan seksama bahwa Bidan melakukan persiapan alat dan obat-obatan. Tampak oleh Karina, adanya spuit, partus set, obat merk  “Oxytocyn, Lidokain 2 persen, Aquabidest” dan banyak lagi yang hampir sama yang dilihatnya pada vidio pertolongan persalinan normal. Beberapa lama kemudian setelah bidan memimpin klien meneran, Bidan melakukan informed choice dan informed consent terkait pemasangan infus karena kakaknya tampak  kelelahan dan kurang tenaga meneran. Setelah setuju, Bidan pun menolong memasang infus dan melakukan pertolongan persalinan. Setelah bayi dan plasenta lahir bidan juga melakukan penjahitan karena robekan yang cukup besar pada daerah perineum klient. Bidan melakukan asuhan hingga 2 jam postpartum.
    Setelah 2 jam postpartum, klient sudah mulai mobilisasi. Klient bertanya kepada Karina, mengapa saat ini nyeri pada daerah perineum, padahal saat dijahit tadi, ia tidak merasakan nyeri sedikitpun. Karina pun semakin terpacu untuk mengetahui bagaimana reaksi obat tersebut sebagai anastesi atau obat-obatan yang dipakai saat pertolongan persalinan. Ia berpikir, apakah setiap bidan yang menolong persalinan akan memiliki jenis obat yang sama baik merk ataupun cara pemberiannya?
Bagaimana anda menjelaskan hal yang dialami Karina?

STEP I

KLARIFIKASI TERMINOLOGI

1.    Partus adalah melahirkan.
2.    Spuit adalah suntik beserta jarumnya.
3.    Oxytocyn adalah hormon yang berfungsi untuk merangsang kontraksi uterus sehingga mempermudah proses persalinan.
4.    Lidocain adalah obat untuk  menghentikan luka atau nyeri.
5.    Informed choice adalah membuat pilihan setelah menjelaskan pendapat setelah mendapatkan penjelasan tentang alternatif asuhan yang akan dialaminya.
6.    Informed consent adalah persetujuan klient yang bersifat diagnostik, terapeutik.
7.    Plasenta adalah organ yang dibentuk dari pembuluh darah, yang menghubungkan janin dengan nutrisi, pertukaran gas, memproduksi hormon dan menyokong kehamilan.
8.    Postpartum adalah setelah melahirkan.
9.    Mobilisasi adalah perpindahan.
10.    Meneran adalah mengejan, dan proses mengeluarkan bagi dari lubang vagina.

STEP II

IDENTIFIKASI MASALAH


1. Apakah kegunaan Oxytocin, Lidokain 2 persen, aquabides untuk persalinan?
2. Bagaimana teknik meneran yang baik ?
3. Bagaimanakah cara bidan membimbing klient meneran ?
4. Apakah kegunaan informed choice ?
5. Apakah kegunaan informed consent ?
6. Bagaimana tindakan terhadap robekan pada bagian perineum ?
7. Bagaimana tindakan setelah postpartum 2 jam ?
8. Apakah jenis obat untuk persalinan ?
9. Bagaimanakah cara pemberian obat persalinan ?

STEP III

ANALISIS MASALAH

1. Apakah kegunaan Oxytocin, Lidokain 2 persen, aquabides untuk persalinan?
    Oxytocin berfungsi sebagai oabat yang dapat merangsang kontraksi uterus  dalam mempermudah proses persalinan.
    Lidokain berfungsi sebagai obat anastesi untuk menghilangkan rasa sakit atau nyeri.
    Aquabidest adalah sebagai pelarut saat melarutkan obat yang dalam bentuk serbuk.
2. Bagaimana teknik meneran yang baik ?
    Mengambil nafas dan menghembuskannya, memposisikan tubuh dalam dorsal recumbent.
3. Bagaimanakah cara bidan membimbing klient meneran ?
Memberikan dukungan emosional, memberikan privasi kepada klient dan dukungan secara finansial dan menjaga ibu tetap tenang.
4. Apakah kegunaan informed choice ?
Untuk memberikan tentang penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan oleh seorang Bidan terhadap klient.
5. Apakah kegunaan informed consent ?
Untuk meminta persetujuan klient terhadap tindakan yang akan diberikan oleh seorang bidan.
6. Bagaimana tindakan terhadap robekan pada bagian perineum ?
Dengan menjahit menggunakan benang yang dapat diserap oleh tubuh dan memberikan anastesi kepada klient.
7. Bagaimana tindakan setelah postpartum 2 jam ?
Memotong tali pusar BBL, membersihkan sisa-sisa darah yang masih tertinggal pada ibu dan menjahit bagian yang robek.
8. Apakah jenis obat untuk persalinan ?
Oxytocin, lidokain 2 persen dan misopostal.
9. Bagaimanakah cara pemberian obat persalinan ?
Dengan cara injeksi, infus, dan intravena


STEP V

LEARNING OBJECTIVES ( LO )


1. Mahasiswa mampu menjelaskan farmakokinetik obat.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan farmakodinamik obat.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan trasfortasi dan interaksi obat.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan penggolongan obat dan cairan infus.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk sediaan obat.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan farmakologi obat anastesi lokal.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan mikronutrien.
8. Mahasiswa mampu menjelaskan uterotonika.

STEP VII

SHARING INFORMATION

1. Mahasiswa mampu menjelaskan farmakokinetik obat.
Farmakokinetik obat adalah proses yang dilalui obat di dalam tubuhatau tahapan perjalanan obat tersebut. Dimana prosesnya absorpsi, distribusi, dan metabolisme obat.
A.)    Absorpsi.
Merupakan proses masuknya obat dari tempat pemberian obat ke dalam darah. Absorpsi utama adalah usus halus karena memiliki permukan absopsi yang sangant luas. Yakni 200 meter kubik. Absopsi umumnya terjadi secara difusi pasif dan absopsi secara aktif terutama terjadi di dalam usus halus.
Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi :
     - Derajat inonisasi.
     - Dosis dan waktu pemberian.
     - pH dan pK.
     - Pelarut obat dan bentuk obat.
     - Luas permukaan absospsi.
     - Aliran darah.
B.) Distribusi.
Setelah diabsospsi, obat didistribusikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
C.) Eliminasi.
Proses eliminasi bertanggung jawab atas durasi dan lamanya obat berefek dengan cara mengusahakan agar obat dapat dengan cepat dikeluarkan dari tubuh, termasuk dalam alat ekresi seperti, ginjal, hati dan paru-paru.
D.) Metabolisme.
Adalah prose perubahan struktur perubahan kimia yang yang terjadi di dalam tubuh dan dikatalisis oleh enzim.
E.) Ekresi.
Obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ ekresi dalam bentuk metabolit hasil biotrasformasi atau dalam bentuk asalnya.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan farmakodinamik obat.
Adalah subdisiplin farmakologi  yang mempelajari efek biokimia dan fisiologi obat, serta metabolisme  kerjanya.
Tujuan mempelajari farmakodinamik adalah untuk meneliti efek kimia utama obat, mengetahui interaksi obat dengan sel, dan mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan respon yang terjadi. 
A.Mekanisme kerja obat.
Interaksi obat dengan reseptornya dapat menimbulkan perubahan dan biokimia yang merupakan respon yan khas dari obat tersebut. Obat yang menyerupai senyawa endogen disebut agonis , obat yang tidak mempunyai aktivitas intrinsik sehigga menimbulkan efek dengan menghambat kerja suatu agonis disebut antagonis.
B.Reseptor kerja
Protein merupakan reseptor otot yang paling penting.Asam nukleat juga dapat merupakan reseptor obat yang penting. Contoh : sitotoktik. Ikatan obat reseptor dapat berupa ion, hydrogen, hidrofobik, vanderwalls, kovalen.
C.Transisi Sinyal biologis.
D. Interaksi obat reseptor.
Ikatan antara obat dengan reseptor biasanya adalah ikatan lemah seperti ikatan kovalen, ikatan ion, hidrogen, hidrofobik. Mirip ikatan antara substrat dengan enzim jarang terjadi ikatan kovalen.
E.Antagonisme farmakodinamik.
- Antagonis fisiologik, terjadi pada orang yang sama tetapi pada sistem reseptor yang berlainan.
- Antagonisme pada reseptor, Obat yang menduduki reseptor yang sama tetapi tidak mampu menimbulkan efek farmakologi secara intrinsik.
F.Kerja yang tidak dipengaruhi reseptor.
- Efek non spesifik dan gangguan pada membran.
- Perubahan sistem osmotik.
- Gangguan funggsi membran
- Perubahan sifat asam basa
3. Mahasiswa mampu menjelaskan trasfortasi dan interaksi obat.
A. Trasportasi.
Didalam tubuh obat mengalami perubahan dari satu tempat ke tempat lain. Jika perpindahan ini disertai dengan penembusan membran biologik dinamakan traspor/biotraspor. Trasfor terjadi dalam menbran melalui proses absospsi, distribusi dan ekresi.
B. Model membran.
- Model Davson danielli. Yaitu membran terdiri dari dua lapisan lipid.pada permukaaan membran terdapat pori berisi air. Model ini memberi gambaran membran sel sebagai bangunan yang statik kurang sesuai dengan kenyataan.
- Model mozaik cair. Membran tersusun dari matriks cair yang terdiri dari dua lapisan molekul lipid.
C. Difusi pasif.
Ciri-ciri : Obat bergerak searah gardien, keadaan seimbang tercapai bilamana kadar bentuk obat yang dapat menembus membran, dan kecepatan difusi elektolit lemah tergantung pH medium.
D. Difusi aktif.
Ciri-ciri : Obat dapat bergerak melawan gradien kadar elektokimiawi, obat membutuhkan pembawa, prosesnya mengalami kejenuhan.
E. Difusi fasilitatif. Mirip dengan traspor aktif bedanya obat berjalan dengan gradien kadar.
F. Traspor pasangan ion.
Senyawa-senyawa yang terionisasi kuat, seperti amonium kuarternerdan asam sulfonat, membentuk kompleks dengan senyawa endogen yang muatannyaberlawanan.
G. Pinositosis.
Yaitu traspor korpuskuler atau partikulat.
H. Interaksi obat.
Dua atau lebih obat yang diberikan secara bersamaan memberikan efek masing-masing atau saling berinteraksi. Interaksi ini dapat bersifat potensial atau antagonis satu obat denagn obat yang lain.
Atau kadang memberikan efek yang lain interaksi ini disebabkan karena kompetisi pada reseptor yang sama, atau terjadi antara obat-obat yang bekerja pada sistem fisiologik yang sama.  
4. Mahasiswa mampu menjelaskan penggolongan obat dan cairan infus.
A. Klasifikasi berdasarkan UU
- Obat Jadi adalah obat dalam keadaan murni/campuran yang mempunyai nama teknis sesuai FI/ buku yang ditetapkan pemerintah.
- Obat Patent adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama sii pembuat.
- Obat Baru adalah obat yang masih baru yang belum diketahui khasiatnya secara pasti.
- Obat Asli adalah obat berupa obat tradisional.
- Obat Esensial.
- Obat Generik.
B. Penggolongan Obat
- Diagnosa : Clinitest, Tuberculin test.
- Mencegah : BCG, DPT dan vaksin cacar.
- Mengurangi : Codein.
- Menghilangkan : Paracetamol.
- Menyembuhkan : Sulfa.
- Luka : Betadine.
- Kelainan Rohaniah : Valium.
- Mempercantik badan : Kosmetik.
C. Golongan Obat
- Golongan Narkotika
- Golongan Obat keras : keras, keras tertentu, wajib apotek.
- Golongan bebas terbatas.
- Golongan bebas.
C. Infus.
Yaitu sediaan sterilyang berupa larutan yang diberikan setetes demi setetes dengan bantuan peralatan yang cocok.
Golongan infus menurut komposisi dan kegunaan.
- Infus Elektolit yaitu untuk mengatasi perbedaan atau penyimpangan jumlah normal elektrolit dalam darah.
- Infus Karbohidrat, yaitu sediaan infus yang berisi cairan glukosa atau dekrosa yang cocok untuk donor kalori.
- Infus elektolit dan karbohidrat. Contohinfus KA-EN 4B paed (Otsuka).
- Larutan Irigasi, adalah sediaan steril berupa larutan dalam jumlah yang besar yaitu 3 liter.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk sediaan obat.
Bentuk sediaan obat adalah suatu bentuk yang mengandung satu atau lebih zat berkhasiat, umumnya dimasukkan vehikulum yang diperlukan untuk formulasi sehingga didapat suatu produk.
Bentuk sediaan obat:
a.Padat
Contoh: Pulvis, Pulveres, kapsul, tablet dan Pil.
b.Setengah padat
Contoh: Liniment, Salep, Cream, Pasta dan sabun.
C.Cair.
Contoh: Solutio, Eliksir, Mixtura, Suspensi, Emulsi, Saturasi/penjenuhan, Obat tetes, Sirup, Injeksi dan Aerosol.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan farmakologi obat anastesi lokal.
Anastesi lokal adalah obat yang dapat menghambat hantaran saraf bila dikenai secara lokal pada jaringan saraf. Obat ini bekerja pada tiap bagian susunan saraf.
Anastesi lokal sebaiknya tidak mengiritasi dan tidak merusak jaringan saraf secara permanen. Secara umum anastesi lokal mempunyai rumus gugus amin hidrofil.
Mekanisme kerja obat. Anastesi mencegah pembentukan dari konduksi implus saraf. Tempat kerjanya terutama di membran sel, efeknya pada oksoplasma hannyasedikit saja.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan mikronutrien.
A. zat besi
Adalah suatu zat dalam tubuh yang erat kaitannya dengan produksi sel darah merah yang dibutuhkan. Kecukupan yang dianjurkan untuk ibu hamil18,9mg/hari.
B. Zinc
C. Asam folat, adalah vitamin yang larut dalam air.
D. Kalsium
Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, diantaranya metabolisme tubuh, penghalang antara saraf, kerja jantung dan penggerak otot.
E. Vitamin A, yaitu 3 porsi sehari.
F. Vitamin B.1, B.3, B.5, B.6.
G. Vitamin E,D,K.
8. Mahasiswa mampu menjelaskan uterotunika.
Adalah obat yang digunakan untuk merangsang kontaksi uterus uterotunika disebut juga dengan oksitosika.
Indikasi dari uterotunika yang banyak digunakan :
- Induksi partus aterm : Mempercepat persalinan pada kasus-kasus tertentu.
- Contoh obat : Oksitosin diberikan secara infus.
- Prostaglandin harus digunakan dengan kewaspaan yang sama dengan oksitosin.
- Abortus teraupetik pada kehamilan trimester 1 diberikan.
Macam-macam obat uterotunika :
- Alkaloid Ergot merupakan obat uterotunika yang bersumber dari jamur gandum clavikus purpurea.
- Oksitosin merupakan hormon peptide yang disekresi oleh pituitary.
- Misoprostol/Prostaglandin adalah suatu analog prostaglandin elsintetik yang menghambat sekresi asam lambung.

DAFTAR PUSTAKA


http 5 ://karya tulis ilmiah.com/Farmakokinetik. dan Farnakodinamik/
bagian farmakologi FK UI.1981.Farmakologi dan terapi. Edisi2.jakarta ;B.Farmako FK UI

Jurnal makalah farmasi.blogspot.co.id/2014 107 macam-macam-sediaan obat.dalam.

www.i  care indonesia.com/jenis –cairan-infus
askep33.com/2016 102/22/macam-macam-infus

JIka Sobat ingin mendapatkan semua makalah yang ada di website ini secara gratis siilahkan klik tombol Subscribe yang ada dibawah ini, dan Perlu diketahui Setelah Sobat Mendaftarkan Email Jangan Lupa Konfirmasi Link yang di Kirim Ke Email Agar Pemberitahuannya Aktif:

0 Response to "LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 6 : FARMAKOLOGI"

Post a Comment