MAKALAH S1 KEBIDANAN GALAU

MODUL II

SKENARIO : GALAU


    Minggu ini adalah minggu pertama Meli mulai kuliah di S1 Kebidanan. Jadwal perkuliahan yang cukup padat dari jam 08.00 hingga 16.00,dan itu dilakukan dari hari senin-jumat. Setiap dosen memberikan tugas sehingga saat pertemuan selanjutnya dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi.Meli mulai bingung karena referensinya sangatlah minim. Meli bingung bagaimana bisa memahami topik perkuliahan dengan baik?
    Meli melihat teman-temannya saat berdiskusi dikelas membawa buku tebal, print out, artikel hasil unduhan via internet dengan bahasa indonesia maupun bahasa inggris.  Meli pun mulai berpikir dan bertanya, bagaimana mungkin mereka bisa mendapatkan bahan sebanyak itu? Bagaimana pula ia bisa membaca bahan yang setebal itu? Bagaimana bisa ia memahami berbagai istilah kebidanan? Istilah begitu banyak,berbagai kelompok dan klasifikasi penyakit pun juga banyak.
    Meli bertanya pada kakak kelasnya.Ia mengajak Meli ke perpustakaan kedokteran dan menjelaskan kegalauan yang dialami meli.Kakak kelas tersebut menyarankan Meli untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dalam menerima berbagai informasi.Berbagai istilah yang digunakan dalam kebidanan bisa dianalisis berdasarkan prefix,root,dan suffix.Untuk klasifikasi penyakit pun sudah tertulis didalam buku ICD 10.

LANGKAH 1: Klarifikasi istilah/Terminologi asing (yang tidak dimengerti)

1.    GALAU           : suatu perasaan yang gelisah,kurang nyaman,dan bingung
2.    PRESENTASI          : suatu kegiatan berbicara dihadapan banyak hadirin atau salah satu bentuk diskusi.Persentasi juga suatu pengajuan suatu topik,pendapat,atau informasi pada orang lain.
3.    DISKUSI          : sebuah komunikasi antara dua orang atau lebih yang mana biasanya mereka   tersebut mengangkat suatu topik berupa ilmu pengetahuan yang akan memberikan pemahaman pada semua anggota.
4.    REFERENSI          : suatu rujukan informasi/dokumen yang dilakukan seseorang/informan kepada penerima informasi yang berupa buku,dokumen,atau file. Tujuannya adalah menghindari plagiat dan memungkinkan pembaca menemukan sumber/penulis.
5.    TOPIK               : inti utama dari seluruh pembahasan yang akan disampaikan.
6.    PRINT OUT             : suatu bentuk salinan dari software ke hardware yang berupa kertas.
7.    ARTIKEL          : wacana yang berisi hasil penelitian.Artikel juga dapat diartikan sebagai karangan faktual yang lengkap dengan panjang tertentu dan untuk dipublikasikan kemedia massa yang bertujuan                         menyampaikan gagasan dan fakta yang mendidik,meyakinkandan                     menghibur.
8.    UNDUHAN             : data yang ada pada web dan disimpan kesuatu perangkat  keras/komputer dalam bentuk file.
9.    ISTILAH           : suatu kata yang memiliki makna tertentu.
10.    KLASIFIKASI          : pembagian sesuatu menurut kelas-kelas atau pengelompokan suatu hal berdasarkan persamaan dan perbedaan.Serta sebuah  metode untuk menyusun data secara sistematis
11.    PERPUSTAKAAN : tempat kumpulan buku-buku yang digunakan untuk belajar
12.    BERPIKIR KRITIS: proses mental untuk menganalisa dan mengevaluasi informasi dimana informasi tersebut didapat dari pengamatan,pengalaman,akal sehat atau komunikasi
13.    ANALISIS         : menelaah suatu fakta fenomena dan manpu menguraikan  menjadi bagian-bagian dan dapat mengaitkan antara bagian-bagian tersebut dari keseluruhan
14.    PREFIX             : imbuhan pada awal suatu kata
15.    ROOT             : kata dasar/akar kata
16.    SUFFIX          : imbuhan pada akhir kata


LANGKAH 2 : Menetapkan Masalah

1.    Mengapa referensi di S1 Kebidanan sangat minim?
2.    Apa tujuan dosen memberikan presentasi dan diskusi?
3.    Bagaimana cara mendapatkan referensi?
4.    Bagaimana cara Meli memahami topik perkuliahan?
5.    Bagaimana cara membaca bahan yang tebal?
6.    Bagaimana cara Meli memahami istilah kebidanan?
7.    Bagaimana cara mengklasifikasikan penyakit pada buku ICD 10?
8.    Apa tujuan kakak kelas mengajak ke pustaka?
9.    Bagaimana cara menganalisa istilah berdasarkan prefix,root,dan suffix?
10.    Apa saja hal yang dilakukan untuk mengasah beripikir kritis?


LANGKAH 3 : Curah pendapat kemungkinan hipotesis dan penjelasan

1.    Karena,jurusan S1 Kebidanan yang masih terlalu muda,serta kurikulum yang selalu diperbarui sehingga sulit mencari referensinya.
2.    Agar mahasiswa dapat aktif,belajar mandiri,dan bertukar pikiran sehingga mahasiswa lebih memahaminya karena kurikulum yang digunakan memakai metode SCL/PBL.
3.    Referensi dapat ditemui dipustaka atau internet yang berupa:jurnal,artikel,buku,dan file lainnya.
4.    Dengan cara membaca referensi dan melakukan diskusi.
5.    Denagn menggunakan teknik membaca cepat,konsentrasi,jangan mengulangi kata atau kalimat,dan mengingat kata kunci.Atau bisa juga dengan membaca keseluruhan maupun membaca awal paragrafnya saja.
6.    Menggunakan buku saku kebidanan yang memuat istilah-istilah kebidanan
7.    Berdasarkan patologi (penyebab),cara pengobatan,cara penularan,cara mengatasi,dan sebagainya
8.    Untuk memberikan Meli suatu penerangan atas kebingungannya tentang referensi kuliahnya
9.    Dengan cara mengingat dan memahami setiap kata-katanya
10.    Mencerna informasi yang diterima,mencari tahu kevalidan informasi,apakah relevan dengan pembahasan yang sedang dijalankan,dan menganalisa fakta dan opininya.

LANGKAH 4 : Menyusun penjelasan menjadi solusi sementara






LANGKAH 5 : Menetapkan tujuan pembelajaran

1.    Mahasiswa mampu menjelaskan cara mendapatkan informasi dari internet.
2.    Mahasiswa mampu menjelaskan cara mendapatkan informasi dari perpustakaan
3.    Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip berpikir kritis
4.    Mahasiswa mampu menjelaskan istilah kebidanan berdasarkan prefix,root,dan suffix.
5.    Mahasiswa mampu menjelaskan langkah-langkah membaca cepat
6.    Mahasiswa mampu membaca dan mengklasifikasikan penyakit pada buku ICD 10.
7.    Mahasiswa mampu menjelaskan terminologi medis

LANGKAH 7 : Tujuan pembelajaran( Learning Objective )

1.   Mahasiswa mampu menjelaskan cara mendapatkan informasi di internet.
    Memilih informasi di intenet harus yang terbukti ke shahihannya. Kita tidak boleh mengambil dari web atau blog yang hanya berisikan pendapat seseorang. Berikut ini adalah contoh-contoh situs internet yang dapat kita akses untuk mendapatkan informasi :
•    Internet / web based leaning
•    Internet :google,googlescholar,dll
•    Journal database: proquest, ebscohost, informit,springerlink,oxford journal Kebidanan: elsevier,bjog,ijgo,obstetin dan girekologi
•    Proquest, Bisadiaksesmelalui internet http://ww.proquest.com/pqdautotanpa password, sedangkandenganakses internet http://www.proquest.com/pqaweb dengan menggunakan password digantisetiapbulan, cek ICT administrator.
Proquest ini menyediakanartikel full text kelebih 4000 journal, suratkabar 2 majalah, cukup isi terbitan 10-20 tahunkebelakang.
•    E-book science dan technology: https//sitevebrany.com/lib/indonesia berisibuku-bukudalambentukelektronikmencakupsemuabidangilmu
•    EBSCO: https://search.net.com , cakupanjurnaldalambidangkesehatan, keperawatan dan psikologi.
Pangkalan data online (online database) tidakterbayar(free)contoh:
•    Perpustakaan digital universitasterbuka: http://pustaka.ut.ac.idmenyediakan: artikel1,hasilpenelitian, journal online, serta link-link ke situs freebooks.
•    Education resources information center (ERIC) bisadi aksesdenganalamathttp://www.eric.ed.youmenyediakan: buku, tesis, disertaidenganhasilpenelitian data.
•    Pangkalan data e-books free bisadiakseshttp://www.betah.co.idmenyediakanbuku-bukuberbagaibidangilmu.

2. Mahasiswa mampu mejelaskan cara mendapatkan informasi dari pustaka
    Untuk mencari buku di perpustakaan pengguna perpustakaan mesti menentukan apa yang akan dicari, kemudian alat apa yang dapat membantu dalam pencarian. Dalam hal ini pengguna paling tidak sudah mempunyai sebuah catatan tentang subjek, judul, penulis, atau kata kunci yang akan di telusuri.
a. Kunci telusur
merupakan karakteristik informasi atau dokumen yang dapat digunakan untuk keperluan telusur.
    Contoh: data atau informasi kebutuhan yang diberikan oleh pemakai seperti subjek,nama penulis, judul, tahun terbit, geografis dan sebagainya.

b. Pencatatan pertanyaan
 Merupakan sebuah prosedur yang akan membantu penelusuran dalam proses penelusuran, terutama untuk keperluan:
    -Menghilangi pengurangan pencarian
    -Identifikasi kebutuhan informasi dan dokumen
    -Pencatatan pertanyaan yang diajukan pemakai
    -Memahami bahasa dokumenter dari pemakai
    -Evaluasi pemakaian

c.  Alat telusur
Merupakan alat yang digunakan sebagai sarana untuk proses penelusuran informasi atau dokumen.Berdasarkan cara dan alat yang digunakan, penelusuran     dibagi 2 yaitu:
    1.Penelusuran informasi konvensional. Seperti menggunakan katalog, kamus, ensiklopedi, bibliografi, indeks dan sebagainya.
    2.Penelusuran informasi digital. Seperti menggunakan OPAC(Online Public Access Catalog), search engine(internet), database online, jurnal elektronik, reference online dan sebagainya.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip berpikir kritis
•    Berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi dan melakukan penelitian ilmiah.
•    Berpikir kritis adalah memutuskan apa yang harus dilakukan berdasarkan pemikiran rasional yang reflektif
•    Berpikir kritis meliputi mengemukakan ide ,asumsi, prinsip, argumentasi, kesimpulan, pernyataan, dan tindakan yang rasional
•    Komponen berpikir kritis diantaranya pengetahuan dasar spesifik,pengalaman,kompelensi,standar/karakteristik.
•    Manfaat berpikir kritis :
1.    Melatih kreativitas
Berpikir kritis artinya kita membiasakan diri untuk berpikir secara rasional. Terbiasa berpikir kritis dapat membantu kita untuk memecahkan masalah dengan cara-cara yang unik serta kreatif. Jika di antara kita memiliki masalah, maka kita tidak hanya berpedoman pada suatu atau dua sumber saja, tetapi kita akan memiliki banyak pilihan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
2.    Mudah memahami orang lain
Hidup bersosialisasi dalam masyarakat membutuhkan banyak penyesuaian-penyesuaian agar tercipta hubungan harmonis, keamanan serta kenyamanan. Untuk itu, dibutuhkan kemampuan berpikir kritis agar otak lebih fleksibel dalam memahami pendapat serta menerima gagasan-gagasan dari orang lain.
3.    Menjadi pribadi yang disukai oleh banyak orang
Orang yang berpikir kritis umumnya memiliki pribadi yang terbuka, hal ini menjadi keuntungan saat terlibat dalam hubungan dengan orang lain.

4.    Tidak mudah ditipu
Orang yang berpikir kritis tidak mudah percaya dengan orang lain sehingga mereka tidak mudah ditipu. Kemampuan berpikir kritis melatih otak untuk berpikir secara rasional, sehingga sebelum benar-benar percaya sebaiknya segala sesuatu diolah terlebih dahulu apakah relevan atau tidak dengan sumbernya

4. Menjelaskan istilah kebidanan berdasarkan prefix, root, dan suffix
    prefix : imbuhan yang terletak pada awal dari sebuah kata dan memiliki peran dalam mempengaruhi perubahan makna kata.
    root : kata dasar
    suffix : imbuhan yang terletak di akhir dari sebuah kata.
    untuk menganalisis istilah berdasarkan prefix, root, suffix pertama kali kita harus     memperhatikan suffix terlebih dahulu untuk membuka definisi sesungguhnya dan     mendapatkan arti yang diklaskan. Lalu kemudian diikuti root dan atau prefix.
contoh :
    1. subcutaneous
       -ous : berkaitan dengan
         sub- : dibawah
       -cutane/o- : kulit
Jadi subcutaneous adalah yang berkaitan dengan kulit.
    2. Appendectomy
       -ectomy : pembuangan
        appendec- (appendix)
Jadi appendectomy adalah pembuangan appendix


 5. Menjelaskan langkah-langkah membaca cepat
a. Rileks
   Tubuh dan pkiran yang rileks sebelum membaca akan membantu proses membaca   dengan nyaman tanpa tekanan.
b. Tentukan Tujuan
   Tujuan yang jelas akan membuat seluruh indra memasuki fase "alert" yang akan membantu memahami bahan bacaan.
c. Kenali Materi Bacaan
   Periksa ada berapa bab buku tersebut, bagaimana bab disusun apakah ada diagram dalam setiap bab yang membantu penjelasan atau ada tabel yang disajin untuk menjelaskan fakta dan data dan lihat sekilas kosakata yang dipakai apakah tergolong mudah, sedang atau sulit.
d. Kenali Ide Pokok, jangan Terjebak dalam Detail
   Dengan menguasai ide pokok bacaan setidaknya 80 % kita dapat memahami isi. Sisanya adalah detail yang bersifat referensi yang dapat di cari kembali dengan cepat dan mudah jika menguasai ide pokoknya.
e. Hindari Kebiasaan Buruk dalam Membaca
  Kebiasaan yang buruk dalam membaca dapt mengganggu proses membaca cepat. Misalnya, membaca sambil bersuara, bibir yang bergerak ketika membaca, gerakan kepala dan mengulang kembali apa yang telah dibaca (regresi), jika kebiasaan buruk tersebut dpat dihindari, kita dpat memiliki kecepatan baca yang signifikan dlama proses membaca cepat.
f. Kenali Beberapa Kata Sekaligus
  Kenali beberapa kata sekaligus dalam sekali lihat  jika sebagian besar orang membaca kata per kata, maka usahakan agar membaca dua kata sekaligus, jika sudah lancar tingkatkan dengan tiga, empat atau lima kata sekligu. Dengan demikian, kecepatan membaca akan menjadi sangat tinggi dan efisien.
g. Lakukan Pergerakan Mata dengan cepat.
    Otak memiliki kapasitas dan kemampuan yang luar biasa. Jika saja mata bisa bergerak lebih cepat dan mengenali kata-kata yang dibaca, otak sangat mampu untuk memproses menjadi sebuah pengertian.
6. Mengklasifikasikan penyakit pada buku ICD 10.
Cara Membaca Pengklasifikasian Penyakit Menurut Buku ICD-10
    ICD-10 (International Statistical Classification of Disease and Related Health Problems tenth Revesion) atau dalam bahasa Indoensia dikenal dengan Klasifikasi statistik International tenatng penyakit dan masalah kesehatan revisi 10.
•    ICD 10 adalah sistem klasifikasi yang komprehensif diakui secara Internasional.
•    ICD digunakan untuk menterjemahkan diagnosa penyakit dan masalah kesehatan dari kata-kata menjadi kode alfanumerik yang akan memudahkan penyimpanan, mendapatkan data kembali an analisis data.
•    Ciri Utama pada ICD 10 adalah koding alfanumerik,Kodealfa-numerik: A00.0 sampai Z99.9
•    Fungsi ICD 10 adalah sebagai sistem klasifikasi penyakit dan masalah terkait kesehatan untuk kepentingan informasi statistik Morbiditas dan Mortalitas.

Penerapannya digunakan untuk :   
•    Mengindeks pencatatan Penyimpanan dan tindakan di saran pelaksana kesehatan.
•    Masukan Bagi sistem pelaporan diagnosis Medis
•    Memudahkan Proses penyimpanan dan Pengambilan data terkait diagnosis karakteristik pasien dan penyedia pelayanan
•    Tabulasi data pelayanan kesehatan bagi prose sevaluasi perencanaan pelaksana medis
•    Menentukan bentuk pelayanan yang harus direncanakan dan dikembangkan sesuai kebutuhan zaman
•    Analisis pembiayaan pelaksana kesehatan
•    Untuk penelitian epidemilogi dan klinis.
Langkah-langkah koding menggunakan ICD 10
1.    Identifikasi tipe pernyataan yang akan dikode dan lihat di buku ICD volume 3 (Alphabetical Index). Jika pernyataannya adalah penyakit atau cedera atau lainnya diklasifikasikan dalam bab 1-19 dan 21 (Section I Volume 3). Jika pernyataannya adalah penyebab luar atau cedera diklasifikasikan pada bab 20 (Section II Volume 3)
2.    Tentukan Lead Term. Untuk penyakit dan cedera biasanya adalah kata benda untuk kondisi patologis. Namum, beberapa kondisi dijelaskan dalam kata sifat atau xxx dimasukkan dalam index sebagai Lead Term.
3.    Baca dan ikuti semua catatan atau petunjuk dibawah kata kunci.
4.    Baca setiap catatan dalam tanda kurung setelah kata kunci (penjelasan ini tidak mempengaruhi kode) dan penjelasan indentasi dibawah lead term (penjelasan ini mempengaruhi kode) sampai semua kata dalam diagnosis tercantum.
5.    Ikuti setiap petunjuk rujukan silang (“see” dan “see also”) yang ditemukan dalam index
6.    Cek ketepatan kode yang telah dipilih pada volume 1. Untuk Kategori 3 karakter dengan.- (point dash) berarti ada karakter ke 4 yang harus ditentukan pada Volume 1 karena tidak terdapat dalam Index
7.    Baca setiap inclusion atau exclusion dibawah kode yang dipilih atau dibawah bab atau dibawah blok atau dibawah judul kategori.
8.    Tentukan Kode 

PEDOMAN KODING DIAGNOSIS
•    diagnosis utama diagnosis akhir/final yang dipilih dokter pada hari terakhir perawatan
•    Diagnosis Sekunder diagnosis yang menyertai diagnosis utama pada saat pasien masuk atau yang terjadi selama episode pelayanan.
•    Diagnosis sekunder ko-morbiditas ataupun komplikasi.

7. Mahasiswa mampu menjelaskan analisis terminologi medis

    Terminologi medis adalah ilmu peristilahan medis yang memiliki makna tertentu.
Istilah medis adalah bahasa profesi medis yang merupakan sarana komunikasi antara mereka yang berkecimpung dalam dunia medis.
•    Untuk dapat menganalisis istilah, kenali sufiks nya dahulu, kemudian temukan root di bagian tengahnya, lalu baru prefiks di bagian depan istilah terkait
•    Analisis kata bisa melalui cara:
1.    Menguraikan istilah dari kiri ke kanan
2.    Memperhatikan sufiks yang memberi arti berbeda
3.    Menguraikan istilah dari kanan ke kiri
4.    Huruf penggabung
5.    Membentuk formasi kata
•    Kemudian terbentuklah analisis istilah medis yang terbentuk dari 3 unsur kata dasar


DAFTAR PUSTAKA


http://elisa.ugm.ac.id/mobile
v3.eprints.ums.ac.id
Jurnal: Sistem Informasi Rekam Medis Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pacitan Berbasis Web Base,2012 : ijns.org
https://vulvartan.wordpress.com/2012/05/15/12-prinip-prinsipcaraberfikir kritis/amp/




JIka Sobat ingin mendapatkan semua makalah yang ada di website ini secara gratis siilahkan klik tombol Subscribe yang ada dibawah ini, dan Perlu diketahui Setelah Sobat Mendaftarkan Email Jangan Lupa Konfirmasi Link yang di Kirim Ke Email Agar Pemberitahuannya Aktif:

0 Response to "MAKALAH S1 KEBIDANAN GALAU"

Post a Comment