PENGAMBILAN KEPUTUSAN DSS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)



PENGAMBILAN KEPUTUSAN DSS


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah yang berjudul “Aplikasi SI di level organisasi untuk mendukung pengambilan  keputusan” dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Makalah ini tidak hanya ditujukan kepada kalangan akademis tetapi juga ditujukan masyarakat luas khususnya di dalam dunia kerja. Dalam  kesempatan ini Penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Yang Terhormat Ibuk Rahmiati, SE., M.Sc. dan Yolanda Fitri Zulvia, SE. M.Si. yang telah membimbing dan mengajari Penulis.
Apabila dalam pembuatan makalah ini belum lengkap, mohon dimaafkan. Karena Penulis adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Dan kesempurnaanlah hanya milik ALLAH SWT.
Semoga makalah ini mampu menambahkan pengetahuan, khususnya bagi Penulis sebagai penyusun dan umumnya bagi pembaca. Amin ya robbal alamin.




Padang, April 2017



                                                                                                                                Penulis







BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dalam pembuatan keputusan Herbet A. Simon membagi keputusan menjadi dua jenis yaitu keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram. Keputusan terprogaram (programmed decision) bersifat repetitif dan rutin, dalam hal prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi. Keputusan tidak terprogram (nonprogrammed decision) bersifat baru, tidak terstruktur dan penuh konsekuensi. Selain itu tidak terdapat metode yang pasti untuk menangani masalah seperti ini karena masalah tersebut tidak pernah muncul sebelumnya atau karena sifat dan strukturnya sulit dijelaskan dan kompleks, atau karena masalah tersebut demikian penting sehingga memerlukan penanganan khusus (Mcleod, 2009). Dalam penanganan keputusan tak terprogram ini manajer membutuhkan sistem pendukung kaputusan (DSS), ESS, GDSS, dan system pakar atau berbagai macam informasi analitik penunjang pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil manajer tidak berdampak negatif pada kegiatan perkembangan perusahaan.
Sehingga manajer bisa mengambil keputusan yang tepat dan benar dalam mencapai tujuan perusahaan.










BAB 2
PEMBAHASAN

Manajemen dapat dibagi menjadi tiga level, yaitu level bawah (level operasional), level menengah (level taktik) dan level atas (level stratejik). Karena setiap level manajemen melakukan kegiatan yang berbeda, mereka juga membutuhkan informasi yang berbeda. Karena Informasi yang dibutuhkan berbeda, sistem informasi yang digunakan juga berbeda.
Sistem-sistem informasi di level operasi mendukung manajer operasi untuk melakukan kegiatannya. Tujuan utama dari sistem informasi di level ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan rutin untuk keperluan mengontrol arus dari transaksi yang terjadi di organisasi. Sistem-sistem informasi diantaranya adalah sistem pakar (SP) atau expert systems (ES), jaringan neural buatan (JNB) atau artificial neural network (ANN), sistem penunjang keputusan (SPK) atau decision support systems (DSS) atau group support systems (GSS), sistem informasi geografik (SIG) atau geographic information systems(GIS). Sistem informasi di level atas yang digunakan untuk perencanaan strategik dan pemecahan masalah. Sitem informasi di level strategik ini adalah sistem informasi eksekutif (SIE) atau executive information system (EIS) atau executive support systems (ESS). Sistem informasi yang menghubungkan ke tiga level manajemen adalah sistem otomatisasi kantor (SOK) atau office automation systems (AOS).

1.      Decision Support System (DSS)

A.    Pengertian Decision Support System (DSS)
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan.
1.   Little (1970)
Sistem pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya.
2.   Alter (1990)
Membuat definisi sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya dengan sebuah sistem pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data
3.   Keen (1980)
Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusisistem.
4.   Bonczek (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
5.   Hick (1993)
Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi.
6.   Raymond McLeod, Jr. (1998)
Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.

B.     Prinsip Dasar DSS
1.      Struktur Masalah sulit untuk menemukan masalah yg sepenuhnya terstruktur atau tak terstruktur. Ini berarti DSS diarahkan pada area tempat sebagai besar masalah berada.
2.      Dukungan Keputusan DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur, tetapi manajer bertanggung ajwab atas bagian yang tidak terstruktur.
3.      Efektivitas Keputusanwaktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yg baik

C.     Perkembangan Decision Support System (DSS)
Sistem pendukung keputusan berkembang di awal era komputasi terdistribusi. Sejarah sistem seperti dimulai pada sekitar 1965 dan penting untuk memulai meresmikan catatan, orang ide-ide, sistem dan teknologi yang terlibat dalam bidang yang penting dari teknologi informasi diterapkan. Hari ini masih mungkin untuk merekonstruksi sejarah Sistem Pendukung Keputusan dari tangan pertama rekening dan bahan-bahan yang tidak dipublikasikan serta artikel diterbitkan.
Beberapa seksi selanjutnya bergerak dari sekitar 1965 sampai pertengahan 1990-an. Benang DSS terkait dengan model berorientasi DSS, sistem pakar, analisis multidimensi, alat query dan pelaporan, OLAP, Business Intelligence, DSS Group, dan Sistem Informasi Eksekutif ditelusuri dan terjalin saat mereka muncul untuk berkumpul dan menyimpang selama bertahun-tahun. Sebelum 1965, itu sangat mahal untuk membangun skala besar sistem informasi. Pada sekitar waktu ini, pengembangan dari IBM System 360 dan sistem mainframe lebih kuat membuatnya lebih praktis dan hemat biaya untuk mengembangkan. Pada akhir 1960-an, jenis baru dari sistem informasi menjadi praktis - Model berorientasi DSS atau sistem manajemen keputusan.
Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Timesharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya frofesor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony. Anthony menggunakan istilah Strategic palnning, managemen control dan operational control (perencanaan strategis, control manajemen, dan control manajemen).
DSS yang saat ini populer untuk digunakan adalah yang berbasis tabel atau spreadsheets, karena para manajer sudah terbiasa membaca data dengan cara tersebut. Tabel inilah yang menjadi media manajer dalam “mengkutak-katik” (mengganti atau merubah) variabel yang ada, di mana hasilnya akan ditampilkan dalam format grafik yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk keperluan ini, biasanya sebuah stand-alone PC sudah cukup untuk mengimplementasikannya. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, telah banyak ditawarkan aplikasi DSS yang bekerja dalam infrastruktur jaringan (LAN, WAN, Intranet, Internet, dsb.). Beberapa manajer pengambil keputusan dihubungkan satu dengan lainnya melalui jaringan komputer, sehingga dapat saling mempertukarkan data dan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan. Bahkan sudah ada DSS yang diperlengkapi dengan expert system (dibuat berdasarkan teori kecerdasan buatan = artifial intelligence), sehingga keputusan bisnis secara langsung dapat dilakukan oleh komputer, tanpa campur tangan manusia.

D.    Tipe-tipe Decision Support System (DSS)
Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model tertentu yang diterima atau dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang diimplementasikan, sehingga terdapat banyak cara untuk mengklasifikasikan DSS.
1.        DSS model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan mengorganisirnya dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan yang khusus, dan hanya menampilkan datanya. Suatu DSS aktif pada kenyataannya benar-benar memproses data dan secara eksplisit menunjukkan beragam solusi berdasarkan pada data tersebut.
2.        DSS model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit menunjukkan solusi berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus diingat bahwa intervensi manusia terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi. Misalnya, data yang kotor atau data sampah, pasti akan menghasilkan keluaran yang kotor juga (garbage in garbage out).
3.        Suatu DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan lalu diberikan kepada manusia yang menolong system untuk merevisi atau memperbaikinya.
4.        Model Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan simulasi statistik atau model-model keuangan untuk menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa harus intensif mengumpulkan data.
5.        Communication Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan dengan metode atua aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian keputusan, solusi atau strategi.
6.        Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat berupa data internal atua eksternal dan memiliki beragam format. Sangat penting bahwa data dikumpulkan serta digolongkan secara sekuensial, contohnya data penjualan harian, anggaran operasional dari satu periode ke periode lainnya, inventori pada tahun sebelumnya, dsb.
7.        Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan serta strategi dari manipulasi data.
8.        Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah keputusan harus diambil. Misalnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa adalah suatu model knowledge driven DSS.

F. Manfaat Penggunaan Aplikasi Terapan Decision Support System (DSS)
1.      Mempermudah dilakukannya analisa terhadap data master dan juga data transaksi perusahaan untuk kemudian menghasilkan berbagai laporan yang akan mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan.
2.      Memberikan tampilan yang lebih enak dilihat dan lebih professional yang disesuaikan dengan kultur serta bidang bisnis perusahaan yang menggunakan aplikasi ini.
3.      Memberikan informasi terkini terhadap pergerakan angka-angka dalam perusahaan, atau bahkan bersifat real-time. Contohnya dalam hal ini; adalah pergerakan angka penjualan tiket pesawat setiap harinya, atau pergerakan angka kedatangan dan keberangkatan pesawat dari seluruh bandara di Indonesia (hasil kegiatan operasional perusahaan).

E.     Jenis-Jenis Decision Support System (DSS)
Ada enam jenis DSS, yaitu :
1.      Retrive information element (memanggil eleman informasi)
2.      Analyze entries fles (menganali semua file)
3.      Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)
4.      Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
5.      Propose decision (menawarkan keputusan )
6.      Make decisions (membuat keputusan)

F.      Tujuan Decision Support System (DSS)
Dalam DDS terdapat tiga tujuan yang harus di capai yaitu :
1.      Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur
2.      Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut
3.      Meningkatkan efektivitas menajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efisiensi
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. DSS sebagai sebuah system yang memberikan dukungan kepada seorang manajer, atau kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang bekerja sebagai team pemecah masalah, dalam memecahkan masalah semi terstrukitur dengan memberikan informasi atau saran mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model tersebut juga mempunyai kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi.

G.    Cara Penggunaan Informasi dari Decision Support System
Pada dasarnya dua pengguna informasi dari DSS oleh manajer, yaitu untuk mendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah adalah usaha definisi dari pendekatan system. Selanjutnya manjer menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan usaha pemecahan menurut poendekatan sistim dan berkaitan denga fase disain dan pemilihan. Pada umumnya, lapaoran berkala dan khusus digunakan terutama dalam usaha definisi, dan simulasi dalam usaha pemecahan Laporan berkala dapat di rancang untuk menidentifikasi masalah atau masalah yang kemungkinan besar akan muncul, manjer juga melakukan query terhadap database untuk menemukan masalah atau mempelajari lebih jauh lagi mengenai masalah yang telah diidentifikasi. Simulasi dapat juga membuka masalah yang tersembunyi, karna kelemahan cenderung akan kelihatan menonjol ketika operasi perusahaan diubah secara matematis.

H.    Penerapan Sistem pendukung Keputusan (Decision Support System/DSS) dan Pengambilan Keputusan dalam organisasi
Istilah sistem pendukung pengambilan keputusan (Decisoin Support System –DSS) telah digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang didesain untuk membantu manajer memecahkan masalah tertentu. Penekannya teletak pada kata “membantu”. DSS tidak pernah ditujukan untuk menyelesaikan masalah tanpa bantuan dari manajer. Ide dasarnya adalah agar manajer dan komputer dapat bekerja sama untuk memecahkan masalah tersebut. Jenis masalah yang dapat diselesaikan adalah masalah yang semiterstruktur. Komputer dapat menyelesaikan bagian yang terstruktur. Dan manajer dapat menyelesaikan bagian yang tidak terstruktur.
Sejak tahun 1971, DSS telah menjadi jenis sistem infomasi yang paling sukses dan kini menjadi aplikasi komputer untuk pemecahan masalah yang paling produktif.
DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan mengotomasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif  yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia.
Karakteristik DSS (Laudon dan Laudon, 2007)
1.         Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan yang tepat
2.         Memungkinkan pemakai memulai dan mengendalikan masukan dan keluaran
3.         Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram profesional
4.         Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang solusinya tak dapat ditentukan didepan
5.         Menggunakan analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih.


2.      SYSTEM INFORMASI EKSEKUTIF

A.     Pengertian System Informasi Eksekutif
Istilah Eksekutif memang diterangkan secara bebas, Eksekutif sering dikaitkan dengan perencanaan dan jangka panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan. Jika tidak ada sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional, manajer puncak akan menerima semua informasi dari subsistem - subistem fungsional dan para eksekutif harus menyarikan dan mensintesiskan data menjadi suatu bentuk yang berarti bagi mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut. Berikut ini beberapa pandangan tentang apa yang harus dilakukan oleh Eksekutif :
1.      Menurut Henri Fayol, semua manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang sama: merencanakan, mengorganisasikan, menyusun staff, mengarahkan dan mengendalikan. Perencanaan sangat ditentukan pada tingkat eksekutif, sedangkan fungsi-fungsi lain oleh tingkat yang lebih rendah.
2.      Peran-peran manajerial Mintzberg, semua manajer melakukan semua peran, tetapi orientasinya berbeda untuk tiap tingkatan. Salah satu peran keputusan adalah negotiator. Salah satu contoh, seorang manajer puncak berunding dalam menggabungkan usaha (merger), dan manajer tingkat bawah/rendah berunding tentang tanggal penerimaan dengan pemasok.
3.      Agenda dan jaringan Kotter, menurut Prof. John P. Kotter dari Harvard para eksekutif mengatasi tantangan pekerjaan mengikuti strategi tiga tahap: (a) menetapkan agenda - tujuan yang harus dicapai perusahaan (panjang, mencegah, dan jangka pendek); (b) membangun jaringan kerjasama diantara orang-orang yang harus menyelesaikan agenda tersebut; (c) menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat sehingga anggota jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu.
. Sistem Informasi Eksekutif dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang diperlukan pada saat mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat [Pengenalan Sistem Informasi, Raymond Mcleod, Jr.]. Model dari Sistem Informasi Eksekutif digambarkan pada Gambar 1 Sebagai implementasinya, pemakai SIE dapat melakukan permintaan informasi, memilih sendiri format grafik, tampilan informasi yang dikehendaki. Kemampuan  drill down  yang tersedia pada sistem ini memungkinkan eksekutif dapat melihat lebih rinci suatu informasi.  Drill down  berarti eksekutif dapat memulai dari gambaran sekilas dan kemudian secara bertahap mengambil informasi yang lebih terinci.
1.      Menyediakan akses terhadap seluruh jenis informasi
2.      menyediakan keluwesan pelaporan dan menyediakan perangkat untuk menganalisis informasi
3.      Membantu eksekutif mengidentifikasi masalah
Gambar 1 Sistem Informasi Eksekutif Untuk melayani permintaan informasi, diperlukan suatu sistem yang disebut dengan sistem informasi eksekutif. Tugas SIE adalah mendokumentasikan seluruh informasi yang ada, sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai basis informasi dan dapat diakses kapan pun dan dimana pun, maka diputuskan untuk membuat suatu sistem informasi eksekutif berbasis web dengan nama sistem informasi eksekutif yang diharapkan mempunyai fitur-fitur untuk menangani permintaan data dari para jajaran. Sistem Informasi Eksekutif merupakan implementasi Sistem Informasi Organisasi, yang dapat dibagi menjadi subsitem berdasarkan cara pengelompokan pemakai didalam organisasi [Sistem Informasi Manajemen, Raymond Mcleod, Jr.]. Struktur ini digambarkan dalam Gambar  2, yang memperlihatkan garis-garis pemisah, tetapi ini bukanlah pemisahan fisik. Sebagian besar basisdata yang digunakan oleh suatu subsistem organisasi dapat juga digunakan oleh yang lain.

B.      Komponen Sistem Informasi Eksekutif
Secara umum komponen dari EIS dapat tergolong seperti :
a.      Hardware (Perangkat Keras)
Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu lingkungan EIS, kita harus memfokuskan pada perangkat keras yang dibutuhkan pertemuan eksekutif. Eksekutif harus diletakkan yang pertama dan kebuthan eksekutif harus didefinisikan sebelum perangkat keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer dasar diperlukan untuk suatu EIS meliputi empat komponen:
-        Input Device / alat masukan : Alat ini mengijinkan eksekutif untuk memasuki, verifikasi, dan perbaharui data dengan seketika.
-        Central Processing Unit : Adalah pusat komponen karena ini dapat mengontrol komponen mesin komputer yang lain.
-        File Penyimpanan Data : Eksekutif dapat mempergunakan ini secara terpisah untuk menyimpan keterangan bisnis, dan bagian ini juga dapat membantu eksekutif mencari keterangan informasi bisnis historis dengan mudah.
-        Output Device / alat keluaran : Eksekutif dapat menggunkan alat ini untuk membaca rekaman visual dan sistem ini memerlukan dukungan dan hardware komputer yang tidak begitu mahal. Alat ini juga dapat meningkatkan akses dari keterangan EIS untuk banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan.
b.         Software (Perangkat Lunak)
Memilih perangkat lunak penting untuk mendesain satu EIS yang efektif. Oleh sebab itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana cara mengintegrasikan data ke dalam suatu sistem sangatlah penting. Perangkat lunak dasar yang diperlukan untuk satu EIS meliputi empat komponen:
1.      Teks yang mendasari perangkat lunak. Bentuk paling umum dari teks dapat di dokumentasikan.
2.      Database : Database heterogen bercokol pada satu jangkauan spesifik Vendor dan platform komputer membuka akses eksekutif bagi Eksekutif.
3.      Dasar grafis : Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke dalam keterangan visual untuk Eksekutif. Jenis grafis yang khas adalah: bagan gugus berkala, diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan perbandingan mengorientasi graf (bagan balok).
4.      Dasar model : EIS memodelkan data yang mengandung data statistik rutin dan khusus, keuangan, dan analisa kuantitatif lain.
Contoh dari hardware yang mendukung adalah software yang memiliki skema client/server dimana software tersebut dapat diakses melalui jaringan local contohnya sebagai berikut :
1.      Software server database, misalnya ms access, sql server, mysql
2.      Menggunakan bahasa visual programming, contohnya delphi atau visual studio
3.      Graphical user interface
4.      User friendly

c.         Pengguna Interface
Sejak EIS menggunakan data dari berbagai macam sumber, baik yang didapat dari database data internal maupun data yang dikumpulkan dari data external yang dapat berupa data memo, data analisa, data laporan dan lain lain. Untuk itu diperlukan interface yang dapat memadukan data-data yang masih relevan dengan data yang digunakan untuk eis. Contoh interface antara lain adalah report berjadwal, tanya jawab(kuisioner/angket), menu-driven, bahasa, dan input/output

d.        Telekomunikasi
Jaringan yang memadai untuk menunjang proses data yang dapat berupa data text ataupun data grafik sehingga pertukaran informasi dapat dilakukan dengan sempurna. Diharapkan kombinasi dari software dan hardware dapat didukung dengan kinerja jaringan yang memadai
e.     Aplikasi
f.      Pabrikasi
g.    Pemasaran
h.    Keuangan

C.      KarekteristikEIS ( Executive Information System )
a)      Dibuat untuk individual executive users
b)      Mengekstrak, menyaring (filter) , menyinkat dan melacak data yang penting / critical data
c)      Menyediakan on-line status access ( akses status online), analisa trend dan drill-down ( yaitu memungkinkan pemakai untuk mengakses kerincian atau data pendukung yang ringkas)
d)      Mengakses dan mengintegrasikan data internal dan eksternal yang bersifat luas
e)      Bersifat user friendly, untuk menggunakannya hanya dibutuhkan sedikit ketrampilan tanpa pelatihan
f)       Digunakan langsung oleh eksekutif tanpa perantara
g)      Menampilan informasi grafik, tabular dan tekstual.

Ø  Kemampuan tambahan yang dimiliki oleh EIS antara lain :
a)      Memberikan dukungan dalam komunikasi elektronik (missal Email, Computer Conferencing dan Word Processing)
b)      Mempunyai kemampuan analisa data
c)      Mempunyai alat pengorganisasian

Ø Keputusan Penerapan EIS ( Executive Information System ). Untuk menerapkan EIS berbasis komputer, ada 3 pertimbangan yang perlu dilakukan:
1.      Perlukah kita mengembangkan EIS? Jika jawabannya tidak, eksekutif cukup mengandalkan sistem yang ada sekarang. Jika jawabannya ya, maka eksekutif akan menyusun rencana dan tujuan pengembangan dari system yang ada ( hal ini tergantung pada masing-masing perusahaan).
2.      Aapakah tersedia perangkat lunak produktivitas perorangan siap pakai (prewritten personal productivity software) yang memenuhi kebutuhan eksekutif? J Jika ada , gunakan peralatan lunak tersebut  Jika tidak;, maka eksekutif akan melihat seberapa pentingnya dan apakah akan menambah efisiensi jika dilakukan penambahan perangkat lunak
3.      Perlukah kita membeli perangkat lunak EIS siap pakai? Jika ya, perangkat lunak tersebut dibeli; jika tidak staf jasa informasi perusahaan menciptakan perangkat lunak EIS pesanan (custom EIS software) .
Ø  Contoh-contoh perangkat lunak EIS siap pakai antara lain :
·         Contoh Perangkat lunak produktivitas perseorangan siap pakai adalah S/W umum yang dapat digunakan oleh setiap orang untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri. Contoh : DBMS, paket spreadsheet elektronik, paket grafik, sistem manajemen proyek. Perangkat lunak EIS siap pakai: khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi eksekutif.
·         Contoh S/W awal EIS yang dirancang untuk mainframe adalah Pilot Executive Software, Inc. dari Boston dan Comshore, Inc. dari Aum Arbor, Michigan. Sekarang S/W untuk PC sudah banyak ada.
Ø  Trend EIS di Masa Depan
a)      Penggunaan EIS pada perusahaan besar menjadi umum.
b)      Software EIS dengan harga lebih murah makin dibutuhkan.
c)      SIM dan DSS masa depan akan menjadi seperti EIS saat ini.
d)      Dibandingkan aplikasi lain lebih banyak usaha yang dilakukan agar user menerima EIS. Kita akan melihat perangkat lunak SIM dan DSS kelas baru yang berisi banyak feature EIS, dirancang untuk manajer pada tingkat yang lebih rendah.
e)      Eksekutif akan mempertahankan komputer secara perspektif.

D.     Alasan EIS di butuhkan untuk kebutuhan informasi yang up to date
Beberapa alasan mengapa EIS yang dibutuhkan untuk mengatasi berbagai macam kebutuhan akan  informasi yang up to date.
a.       Eksternal
1.      meningkatan kompetisi
2.      Lingkungan yang dengan cepat berubah
3.      Keharusan untuk selalu proaktif
4.      Kebutuhan untuk mengakses external database
b.      Internal
1.      Kebutuhan akan informasi yang up to date
2.      Kebutuhan akan komunikasi
3.      Kebutuhan akan informasi yang lebih akurat
4.      Kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan
Tujuan dari  Executive Information Sistem adalah menghasilkan target informasi yang selalu  up to date untuk meningkatkan  performance dari suatu perusahaan dengan memberikan perhatian khusus pada tujuan akhir dan prioritasdari perusahaan tersebut.

A.    Definisi GDSS
            Sistem penunjang keputusan kelompok (GDSS) adalah system berdasarkan komputer yang interaktif yang memudahkan pemecahan atas masalah tak terstruktur oleh beberapa (set) pembuat keputusan yang bekerja sama sebagai suatu kelompok.

Sifat yang penting dari suatu GDSS dapat disebutkan seperti berikut ini:
1.      GDSS adalah system yang dirancang secara khusus, bukan menyerupai konfigurasi dari komponen system yang sudah ada.
2.      GDSS dirancang dengan tujuan untuk mendukung kelompok pembuat keputusan dalam melakukan pekerjaan mereka.
3.      GDSS mudah dipelajari dan mudah digunakan.
4.      GDSS bisa bersifat “spesifik” (dirancang untuk satu jenis atau kelompok masalah) atau bisa bersifat “umum” (dirancang untuk berbagai keputusan organisasional tingkat kelompok).
5.      GDSS berisi mekanisme built-in.

            Definisi GDSS, bisa berlaku atau diterapkan ke berbagai situasi keputusan kelompok, yang meliputi panel review, task force meeting eksekutif/dewan, pekerja jarak jauh, dan sebagainya.
            Aktifitas dasar yang terjadi di kelompok manapun dan yang memerlukan dukungan yang berdasarkan komputer adalah : pemanggilan informasi, pembagian informasi, dan penggunaan informasi (Huber, 1984).
            Pemanggilan informasi : melibatkan pemilihan nilai data dari database yang ada maupun pemanggilan informasi sederhana (termasuk sikap, opini, dan observasi informal) dari anggota kelompok lain.
            Pembagian informasi : menampilkan data pada layar tampilan agar bisa dilihat oleh semua kelompok, atau pengiriman data ke tempat terminal anggota kelompok yang terpilih agar data tersebut bisa dilihat olehnya.
            Pengguna informasi mencakup aplikasi teknologi software (seperti paket modeling atau program aplikasi spesifik), prosedur, dan teknik pemecahan masalah kelompok untuk data dengan tujuan agar sampai pada keputusan kelompok.

B.     Teknologi GDSS dibagi menjadi 3 level :
Level 1 : Dukungan Proses
Level 2 : Dukungan Pengambilan Keputusan
Level 3 : Aturan Penugasan
           
C. Komponen GDSS
1.    Hardware
Keperluan hardware minimal untuk setiap system mencakup :
1.      Peralatan input/output
2.      Prosedur
3.      Jalur komunikasi antara peralatan I/O dan prosesor
4.      Layar tampilan untuk umum atau monitor perorangan guna menampilkan informasi kepada kelompok.
 Yang diinginkan adalah suatu disain yang memungkinkan setiap peserta bekerja secara independen terhadap yang lain, bisa menampilkan kerja/hasil karya perorangannya kepada seluruh anggota, dan melihat hasil karya orang lain dan karya kelompok secara keseluruhan.

2.      Software
Komponen software GDSS :
1.      Database
2.      Base model
3.      Program aplikasi khusus
4.      Interface
            Beberapa sistem GDSS yang spesifik tidak memerlukan database. Tetapi sebagian besar sistem yang canggih akan terdiri dari database yang digabungkan dengan base model, bahasa tingkat tinggi untuk penulisan program, dan interface yang mempunyai tingkat manajerial standar (grafik, paket statistik, spreadsheet, dsb).

3.      Orang-orang
Komponen “people” dari GDSS meliputi : anggota kelompok dan “fasilitator kelompok” yang bertanggung jawab atas beroperasinya teknologi GDSS dengan baik pada saat GDSS digunakan.
 “Fasilitator kelompok” secara fisik bisa berada atau bertempat di departemen SIM atau pusat informasi dan hanya bertindak apabila diperlukan.
“Fasilitator kelompok” diharapkan mampu diandalkan untuk mengkoordinir aktivitas kelompok dan berfungsi atau berperan sebagai interface antara kelompok dan teknologi tsb.

4.      Prosedur
Komponen prosedur dapat memudahkan operasi dan membuat penggunaan teknologi oleh anggota kelompok menjadi efektif. Prosedur ini mungkin hanya berlaku untuk operasi hardware, dan software, atau mungkin bisa dikembangkan lagi untuk mencakup aturan mengenai pembahasan verbal di antara anggota dan arus kejadian (event) selama meeting kelompok.

JENIS GDSS:
a.    Sistem pengelolaan koneksi:
b.    Manajemen komunikasi:
c.   Sistem manajemen konten.
d.   proses manajemen

Keuntungan GDSS:
1.       Anonimitas - mengusir rasa takut yang menyebabkan keputusan yang lebih baik dari berbagai pengambil keputusan hierarki.
2.       Parallel Komunikasi - menghilangkan memonopoli memberikan peningkatan partisipasi, keputusan yang lebih baik.
3.       Pencatatan otomatis - tidak perlu mencatat, mereka secara otomatis dicatat.
4.       Kemampuan untuk rapat virtual - hanya perlu perangkat keras, perangkat lunak dan orang-orang yang terhubung.
5.       Portabilitas - Dapat dibentuk untuk menjadi portable ke laptop.
6.       Potensi global - Orang bisa terhubung di seluruh dunia.
7.       Tidak perlu untuk guru komputer - meskipun beberapa pengalaman dasar adalah suatu keharusan.

Kekurangan GDSS:
1.        Biaya-biaya infrastruktur untuk menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak / kamar / konektivitas jaringan bisa sangat mahal.
2.        Keamanan - terutama benar ketika perusahaan sewa fasilitas untuk GDSS; juga, fasilitator mungkin tingkat yang lebih rendah karyawan yang dapat membocorkan informasi kepada rekan.
3.        Kegagalan teknis - daya yang hilang, kehilangan konektivitas, sangat bergantung pada bandwidth dan LAN / WAN infrastruktur - baik sistem setup harus meminimalkan risiko ini.
4.        Keyboard Keterampilan - dikurangi partisipasi dapat mengakibatkan karena frustrasi.
5.        Pelatihan - kurva belajar hadir bagi pengguna, bervariasi dengan situasi.
6.        Persepsi pesan - kurangnya komunikasi verbal bisa mengakibatkan salah tafsir.

Manfaat GDSS:
1.      GDSS memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya.
2.      GDSS membantu pengambil keputusan dalam penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah.
3.      GDSS dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
4.      GDSS mampu menyajikan berbagai alternatif.
5.      GDSS dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan pembenaran sehingga dapat memperkuat posisi pengambil keputusan.


Tujuan GDSS
            Tujuan dari GDSS adalah untuk meningkatkan produktivitas dan keefektifan pertemuan-pertemuan untuk pengambilan keputusan, baik dengan mempercepat proses pengambilan keputusan atau dengan meningkatkan kualitas keputusan yang dihasilkan.



BAB 3
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi.
Decision Support System (DSS) adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan. DSS merupakan sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus:
a.       Sederhana
b.      Mudah untuk dikontrol;
c.       Mudah beradaptasi;
d.      Lengkap pada hal-hal penting;
e.       Mudah berkomunikasi dengannya.
Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini harus berbasis komputer dan digunakan sebagai tambahan dari kemampuan penyelesaian masalah.














DAFTAR PUSTAKA

Anonym, 2014. Sistem Informasi manajemen. http://gaptex.com/pengertian-dss-dalam-sistem-informasi/ diakses pada tanggal 11 April 2017
Anonym, 2015. Makalah Sistem Informasi Manajemen. http://mukhtarhabib.blogspot.co.id/2009/06/manajemen-dss-eis-.html diakses pada tanggal 11 April 2017
Anonym, 2012. Aplikasi Sistem di level organisasi. http://laharjoprawiro.blogspot.co.id/2013/02/makalah-sim-dss.htmldiakses pada tanggal 11 April 2017
http://eprints.dinus.ac.id/13151/1/jurnal_13588.pdf diakses pada tanggal 11 April 2017

JIka Sobat ingin mendapatkan semua makalah yang ada di website ini secara gratis siilahkan klik tombol Subscribe yang ada dibawah ini, dan Perlu diketahui Setelah Sobat Mendaftarkan Email Jangan Lupa Konfirmasi Link yang di Kirim Ke Email Agar Pemberitahuannya Aktif:

0 Response to "PENGAMBILAN KEPUTUSAN DSS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)"

Post a Comment