PENJELASAN LENGKAP UJI F DAN UJI T
Uji F dan Uji T
Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji
Model/Uji Anova,
yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel
bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Atau untuk menguji
apakah model regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non
signifikan. Dalam artikel ini dijelaskan tentang Uji F dan Uji T dalam
penelitian.
Jika model signifikan maka model bisa digunakan untuk prediksi/peramalan,
sebaliknya jika non/tidak signifikan maka model regresi
tidak bisa digunakan untuk peramalan.
Cara Melakukan Uji F
Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan F
hitung dengan Tabel F: F
Tabel dalam Excel, jika F hitung > dari F tabel, (Ho di tolak Ha
diterima) maka model signifikan atau bisa dilihat dalam kolom signifikansi pada
Anova (Olahan dengan SPSS,
Gunakan Uji
Regresi dengan Metode Enter/Full Model). Model signifikan selama kolom
signifikansi (%) < Alpha (kesiapan berbuat salah tipe 1, yang menentukan
peneliti sendiri, ilmu sosial biasanya paling besar alpha 10%, atau 5% atau
1%). Dan sebaliknya jika F hitung < F tabel, maka model tidak signifikan,
hal ini juga ditandai nilai kolom signifikansi (%) akan lebih besar dari alpha.
Uji T
Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji
bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri
terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t
hitung dengan t
tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung,
proses uji t identik dengan Uji F (lihat perhitungan SPSS pada Coefficient Regression
Full Model/Enter). Atau bisa diganti dengan Uji metode Stepwise.
Seperti kita telah pelajari pada berbagai artikel dalam website statistikian,
bahwa ada banyak sekali yang membahas tentang Uji F dan Uji T. Pertanyaannya,
sebenarnya apakah yang dimaksud dengan Uji F dan Uji T tersebut? Di atas kita telah
pelajari sebagian dari yang dimaksud untuk menjawab pertanyaan ini. Namun perlu
statistikian jelaskan lagi bahwa sebenarnya Uji F dan Uji T itu tidak hanya
sebatas dari apa yang telah dibahas di atas, dimana di atas membahas tentang
Uji F dan Uji T dalam konteks analisis regresi linear. Namun dalam konteks yang
lain, bisa jadi ada dalam berbagai jenis analisis, misalnya Uji
ANOVA, ANCOVA,
MANOVA
juga terdapat nilai F. Dan pada uji beda 2 sampel berpasangan, yaitu paired
t test dan uji beda 2 sampel bebas, yaitu independen
t test, juga ada nilai T.
Perbedaan Uji F dan Uji T
Jadi kesimpulannya: bahwa uji F adalah uji yang
mengukur besarnya perbedaan variance antara kedua atau beberapa kelompok.
Sedangkan Uji T adalah uji yang mengukur perbedaan dua atau beberapa Mean antar
kelompok.
Dalam uji F dikenal istilah F Hitung dan Tabel F: F
Tabel dalam Excel seperti yang telah dibahas di atas. F Hitung adalah nilai
F hasil perhitungan analisis, yang kemudian nilainya akan dibandingkan dengan F
Tabel pada Numerator dan Denumerator tertentu. Numerator disebut juga dengan
Degree of Freedom 1, sedangkan Denumerator adalah Degree of Freedom 2. Misalnya
pada Regresi
Linear, Nilai Denumerator adalah jumlah sampel dikurangi jumlah variabel
bebas dikurangi 1. Sedangkan nilai Numerator adalah jumlah variabel bebas.
Untuk lebih jelasnya, silahkan pelajari tentang Tabel F: F
Tabel dalam Excel.
Sama halnya dengan F Hitung, T
Tabel juga digunakan untuk mengukur tingkat signifikansi sebuah analisis.
Namun bedanya, T Tabel tidak mengenal istilah Numerator dan Denumerator, yang
ada hanyalah nilai T pada Degree Of Freedom tertentu. Misalnya pada Uji
Paired T Test, Degree of Freedom sebesar jumlah observasi pada kedua kelompok.
Sedangkan pada Independen
T Test, degree of freedom adalah sebesar jumlah sampel.
Untuk mempelajari tentang bagaimana melakukan uji
F dan uji t parsial, baca artikel kami yang berjudul:
“Analisis
Regresi Korelasi“, “Analisis
Regresi dalam Excel” dan “Regresi
Linear Sederhana dengan SPSS“.
0 Response to "PENJELASAN LENGKAP UJI F DAN UJI T"
Post a Comment