KISAH LENGKAP NABI SHOLEH AS
Kisah Nabi Sholeh As. (Lengkap)
Shaleh (Bahasa Arab صالح, Al Kitab:
Shelah) (sekitar 2150-2080 SM) adalah salah seorang nabi dan rasul dalam agama
Islam yang diutus kepada Kaum Tsamūd.
Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 2100 SM. Dia telah
diberikan mukjizat yaitu seekor unta betina yang dikeluarkan dari celah batu
dengan izin Allah yakni bagi menunjukkan kebesaran Allah kepada kaum Tsamud.
Malangnya, kaum Tsamud masih mengingkari ajaran
Shaleh, mereka membunuh unta betina tersebut. Akhirnya kaum Tsamud dibalas
dengan azab yang amat dahsyat yaitu dengan satu tempikan dari Malaikat Jibril
yang menyebabkan tubuh mereka hancur berai.
Kisah Nabi
Shaleh As.
Tsamud adalah nama suatu suku yang oleh sementara ahli
sejarah dimasukkan bagian dari bangsa Arab dan ada pula yang menggolongkan
mereka ke dalam bangsa Yahudi. Mereka bertempat tinggal di suatu dataran
bernama ” Alhijir ” terletak antara Hijaz dan Syam yang dahulunya termasuk
jajahan dan dikuasai suku Aad yang telah habis binasa disapu angin taufan yang
di kirim oleh Allah sebagai pembalasan atas pembangkangan dan pengingkaran
mereka terhadap dakwah dan risalah Nabi Hud A.S.
Kemakmuran dan kemewahan hidup serta kekayaan alam
yang dahulu dimiliki dan dinikmati oleh kaum Aad telah diwarisi oleh kaum
Tsamud.Tanah-tanah yang subur yang memberikan hasil berlimpah ruah,
binatang-binatang perahan dan lemak yang berkembang biak, kebun-kebun bunga yag
indah-indah, bangunan rumah-rumah yang didirikan di atas tanah yang datar dan
dipahatnya dari gunung.Semuanya itu menjadikan mereka hidup tenteram ,sejahtera
dan bahgia, merasa aman dari segala gangguan alamiah dan bahawa kemewahan hidup
mereka akan kekal bagi mereka dan anak keturunan mereka.
Kaum Tsamud tidak mengenal Tuhan. Tuhan Mereka adalah
berhala-berhala yang mereka sembah dan puja, kepadanya mereka berqurban, tempat
mereka minta perlindungan dari segala bala dan musibah dan mengharapkan
kebaikan serta kebahagiaan.mereka tidak dpt melihat atau memikirkan lebih jauh
dan apa yang dpt mereka jangkau dengan pancaindera.
1. Nabi Saleh Berdakwah Kepada Kaum
Tsamud
Allah Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang tidak akan membiarkan hamba-hamba_Nya berada dalam kegelapan
terus-menerus tanpa diutusnya nabi pesuruh disisi-Nya untuk memberi penerangan
dan memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat ke jalan yang benar. Demikian
pula Allah tidak akan menurunkan azab dan seksaan kepada suatu umat sebelum
mereka diperingatkan dan diberi petunjukkan oleh-Nya dengan perantara seorang
yang dipilih untuk menjadi utusan dan rasul-Nya. Sunnatullah ini berlaku pula
kepada kaum Tsamud, yang kepada mereka telah diutuskan Nabi Saleh seorang yang
telah dipilih-Nya dari suku mereka sendiri, dari keluarga yang terpandang dan
dihormati oleh kaumnya, terkenal tangkas, cerdik pandai, rendah hati dan
ramah-tamah dalam pergaulan.
Dikenalkan mereka oleh Nabi Saleh
kepada Tuhan yang sepatut mereka sembah, Tuhan Allah Yang Maha Esa, yang telah mencipta
mereka, menciptakan alam sekitar mereka, menciptakan tanah-tanah yang subur
yang menghasilkan bhn-bhn keperluan hidup mereka, mencipta binatang-binatang
yang memberi manfaat dan berguna bagi mereka dan dengan demikian memberi kepada
mereka kenikmatan dan kemewahan hidup dan kebahagiaan lahir dan batin.Tuhan
Yang Esa itulah yang harus mereka sembah dan bukan patung-patung yang mereka
pahat sendiri dari batu-batu gunung yang tidak berkuasa memberi sesuatu kepada
mereka atau melindungi mereka dari ketakutan dan bahaya.
Nabi Saleh memperingatkan mereka
bahwa ia adlah seorang drp mereka, terjalin antara dirinya dan mereka ikatan
keluarga dan darah. mereka adalah kaumnya dan sanak keluarganya dan dia adalah
seketurunan dan sesuku dengan mereka.Ia mengharapkan kebaikan dan kebajikan
bagi mereka dan sesekali tidak akan menjerumuskan mereka ke dalam hal-hal yang
akan membawa kerugian, kesengsaraan dan kebinasaan bagi mereka. Ia menerangkan
kepada mereka bahwa ianya adalah pesuruh dan utusan Allah, dan apa yang
diajarkan dan didakwahkan kepada mereka adalah amanat Allah yang harus dia
sampaikan kepada mereka untuk kebaikan mereka semasa hidup mereka dan sesudah
mereka mati di akhirat kelak. Ia mengharapkan kaumnya mempertimbangkan dan
memikirkan sungguh-sungguh apa yang ia serukan dan anjurkan dan agar mereka
segera meninggalkan persembahan kepada berhala-berhala itu dan percaya beriman
kepada Allah Yang Maha Esa seraya bertaubat dan mohon ampun kepada-Nya atas
dosa dan perbuatan syirik yang selama ini telah mereka lakukan.Allah maha dekat
kepada mereka mendengarkan doa mereka dan memberi ampun kepada yang salah bila
dimintanya.
Terperanjatlah kaum Saleh mendengar
seruan dan dakwahnya yang bagi mereka merupakan hal yang baru yang tidak diduga
akan datang dari saudara atau anak mereka sendiri.Maka serentak ditolaklah
ajakan Nabi Saleh itu seraya berkata mereka kepadanya:”Wahai Saleh! Kami
mengenalmu seorang yang pandai, tangkas dan cerdas, fikiranmu tajam dan
pendapat serta semua pertimbangan mu selalu tepat. Pada dirimu kami melihat
tanda-tanda kebajikan dan sifat-sifat yang terpuji. Kami mengharapkan dari
engkau sebetulnya untuk memimpinkami menyelesaikan hal-hal yang rumit yang kami
hadapi, memberi petunjuk dalam soal-soal yang gelap bagi kami dan menjadi ikutan
dan kepercayaan kami di kala kami menghadapi krisis dan kesusahan.Akan tetapi
segala harapan itu menjadi meleset dan kepercayaan kami kepadamu tergelincir
hari ini dengan tingkah lakumu dan tindak tandukmu yang menyalahi adat-istiadat
dan tatacara hidup kami. Apakah yang engkau serukan kepada kami? Enkau
menghendaki agar kami meninggalkan persembahan kami dan nenek moyang kami,
persembahan dan agama yang telah menjadi darah daging kami menjadi sebahagian
hidup kami sejak kami dilahirkan dan tetap menjadi pegangan untuk
selama-lamanya.Kami sesekali tidak akan meninggalkannya karena seruanmu dan
kami tidak akan mengikutimu yang sesat itu. Kami tidak mempercayai cakap-cakap
kosongmu bahkan meragukan kenabianmu. Kami tidak akan mendurhakai nenek moyang
kami dengan meninggalkan persembahan mereka dan mengikuti jejakmu.”
Nabi Saleh memperingatkan mereka
agar jangan menentangnya dan agar mengikuti ajakannya beriman kepada Allah yang
telah mengurniai mereka rezeki yang luas dan penghidupan yang sejahtera.
Diceritakan kepada mereka kisah kaum-kaum yang mendapat seksa dan azab dari
Allah karena menentang rasul-Nya dan mendustakan risalah-Nya. Hal yang serupa
itu dpt terjadi di atas mereka jika mereka tidak mahu menerima dakwahnya dan
mendengar nasihatnya, yang diberikannya secara ikhlas dan jujur sebagai seorang
anggota dari keluarga besar mereka dan yang tidak mengharapkan atau menuntut
upah drp mereka atas usahanya itu. Ia hanya menyampaikan amanat Allah yang
ditugaskan kepadanya dan Allahlah yang akan memberinya upah dan ganjaran untuk
usahanya memberi pimpinan dan tuntutan kepada mereka.
Sekelompok kecil dari kaum Tsamud
yang kebanyakkannya terdiri dari orang-orang yang kedudukan sosial lemah
menerima dakwah Nabi Saleh dan beriman kepadanya sedangkan sebahagian yang terbesar
terutamanya mereka yang tergolong orang-orang kaya dan berkedudukan tetap
berkeras kepala dan menyombongkan diri menolak ajakan Nabi Saleh dan
mengingkari kenabiannya dan berkata kepadanya:” Wahai Saleh! Kami kira bahwa
engkau telah kerasukan syaitan dan terkena sihir.Engkau telah menjadi sinting
dan menderita sakit gila. Akalmu sudah berubah dan fikiranmu sudah kacau
sehingga engkau dengan tidak sedar telah mengeluarkan kata-kata ucapan yang
tidak masuk akal dan mungkin engkau sendiri tidak memahaminya. Engkau mengaku
bahwa engkau telah diutuskan oleh Tuhanmu sebagai nabi dan rasul-Nya. Apakah
kelebihanmu drp kami semua sehingga engkau dipilih menjadi rasul, padahal ada
orang-orang di antara kami yang lebih patut dan lebih cekap untuk menjadi nabi
atau rasul drp engkau. Tujuanmu dengan bercakap kosong dan kata-katamu hanyalah
untuk mengejar kedudukan dan ingin diangkat menjadi kepala dan pemimpin bagi
kaummu.Jika engkau merasa bahwa engkau sihat badan dan sihat fikiran dan
mengaku bahwa engkau tidak mempunyai arah dan tujuan yang terselubung dalam
dakwahmu itu maka hentikanlah usahamu menyiarkan agama barumu dengan mencerca
persembahan kami dan nenek moyangmu sendiri.Kami tidak akan mengikuti jalanmu
dan meninggalkan jalan yang telah ditempuh oleh orang-orang tua kami lebih
dahulu.
Nabi Saleh menjawab: ” Aku telah
berulang-ulang mengatakan kepadamu bahwa aku tidak mengharapkan sesuatu apapun
drpmu sebagai imbalan atas usahaku memberi tuntunandan penerangan kepada kamu.
Aku tidak mengharapkan upah atau mendambakan pangkat dan kedudukan bagi usahaku
ini yang aku lakukan semata-mata atas perintah Allah dan drp-Nya kelak aku
harapkan balasan dan ganjaran untuk itu. Dan bagaimana aku dapat mengikutimu
dan menterlantarkan tugas dan amanat Tuhan kepadaku, padahal aku talah
memperoleh bukti-bukti yang nyata atas kebenaran dakwahku.Jgnlah sesekali kamu
harapkan bahawa aku akan melanggar perintah Tuhanku dan melalaikan kewajibanku
kepada-Nya hanya semata-mata untuk melanjutkan persembahan nenek moyang kami
yang bathil itu. Siapakah yang akan melindungiku dari murka dan azab Tuhan jika
aku berbuat demikian? Sesungguhnya kamu hanya akan merugikan dan membinasakan
aku dengan seruanmu itu.”
Setelah gagal dan berhasil
menghentikan usaha dakwah Nabi Saleh dan dilihatnya ia bahkan makin giat
menarik orang-orang mengikutinya dan berpihak kepadanya para pemimpin dan
pemuka kaum Tsamud berusaha hendak membendung arus dakwahnya yang makin lama
makin mendpt perhatian terutama dari kalangan bawahan menengah dalam
masyarakat. mereka menentang Nabi Saleh dan untuk membuktikan kebenaran
kenabiannya dengan suatu bukti mukjizat dalam bentuk benda atau kejadian luar
biasa yang berada di luar kekuasaan manusia.
2. Allah Memberi Mukjizat Kepada Nabi
Saleh A.S.
Nabi Saleh sedar bahawa tentangan
kaumnya yang menuntut bukti drpnya berupa mukjizat itu adalah bertujuan hendak
menghilangkan pengaruhnya dan mengikis habis kewibawaannya di mata kaumnya
terutama para pengikutnya bila ia gagal memenuhi tentangan dan tuntutan mereka.
Nabi Saleh membalas tentangan mereka dengan menuntut janji dengan mereka bila
ia berhasil mendatangkan mukjizat yang mereka minta bahwa mereka akan
meninggalkan agama dan persembahan mereka dan akan mengikuti Nabi Saleh dan
beriman kepadanya.
Sesuai dengan permintaan dan petunjuk
pemuka-pemuka kaum Tsamud berdoalah Nabi Saleh memohon kepada Allah agar
memberinya suatu mukjizat untuk membuktikan kebenaran risalahnya dan sekaligus
mematahkan perlawanan dan tentangan kaumnya yang masih berkeras kepala itu. Ia
memohon dari Allah dengan kekuasaan-Nya menciptakan seekor unta betina
dikeluarkannya dari perut sebuah batu karang besar yang terdpt di sisi sebuah
bukit yang mereka tunjuk.
Maka sejurus kemudian dengan izin Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pencipta terbelahlah batu karang yang ditunjuk itu dan keluar dari perutnya seekor unta betina.
Maka sejurus kemudian dengan izin Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pencipta terbelahlah batu karang yang ditunjuk itu dan keluar dari perutnya seekor unta betina.
Dengan menunjuk kepada binatang yang
baru keluar dari perut batu besar itu berkatalah Nabi Saleh kepada mereka:”
Inilah dia unta Allah, janganlah kamu ganggu dan biarkanlah ia mencari
makanannya sendiri di atas bumi Allah ia mempunyai giliran untuk mendptkan air
minum dan kamu mempunyai giliran untuk mendptkan minum bagimu dan bagi
ternakanmu juga dan ketahuilah bahwa Allah akan menurunkan azab-Nya bila kamu
sampai mengganggu binatang ini.”
Kemudian berkeliaranlah unta di ladang-ladang memakan rumput sesuka hatinya tanpa mendpt gangguan. Dan ketika giliran minumnya tiba pergilah unta itu ke sebuah perigi yyang diberi nama perigi unta dan minumlah sepuas hatinya. Dan pada hari-hari giliran unta Nabi Saleh itu datang minum tiada seekor binatang lain berani menghampirinya, hal mana menimbulkan rasa tidak senang pada pemilik-pemilik binatang itu yang makin hari makin merasakan bahwa adanya unta Nabi Saleh di tengah-tengah mereka itu merupakan gangguan laksana duri yang melintang di dalam kerongkong.
Kemudian berkeliaranlah unta di ladang-ladang memakan rumput sesuka hatinya tanpa mendpt gangguan. Dan ketika giliran minumnya tiba pergilah unta itu ke sebuah perigi yyang diberi nama perigi unta dan minumlah sepuas hatinya. Dan pada hari-hari giliran unta Nabi Saleh itu datang minum tiada seekor binatang lain berani menghampirinya, hal mana menimbulkan rasa tidak senang pada pemilik-pemilik binatang itu yang makin hari makin merasakan bahwa adanya unta Nabi Saleh di tengah-tengah mereka itu merupakan gangguan laksana duri yang melintang di dalam kerongkong.
Dengan berhasilnya Nabi Saleh
mendtgkan mukjizat yang mereka tuntut gagallah para pemuka kaum Tsamud dalam
usahanya untuk menjatuhkan kehormatan dan menghilangkan pegaruh Nabi Saleh
bahkan sebaliknya telah menambah tebal kepercayaan para pengikutnya dan
menghilang banyak keraguan dari kaumnya. Maka dihasutlah oleh mereka
pemilik-pemilik ternakan yang merasa jengkel dan tidak senang dengan adanya
unta Nabi Saleh yang merajalela di ladang dan kebun-kebun mereka serta ditakuti
oleh binatang-binatang peliharaannya.
3. Unta Nabi Saleh Dibunuh
Persekongkolan diadakan oleh
orang-orang dari kaum Tsamud untuk mengatur rancangan pembunuhan unta Nabi
Saleh. Dan selagi orang masih dibayangi oleh rasa takut dari azab yang diancam
oleh Nabi Saleh bila untanya diganggu di samping adanya dorongan keinginan yang
kuat untuk melenyapkan binatang itu dari atas bumi mereka, muncullah tiba-tiba
seorang janda bangsawan yang kaya raya menawarkan akan menyerah dirinya kepada
siapa yang dpt membunuh unta Saleh. Di samping janda itu ada seorang wanita
lain yang mempunyai beberapa puteri cantik-cantik menawarkan akan menghadiahkan
salah seorang dari puteri-puterinya kepada orang yang berhasil membunuh unta
itu.
Dua macam hadiah yyang menggiurkan
dari kedua wanita itu di samping hasutan para pemuka Tsamud mengundang dua
orang lelaki bernama Mushadda’ bin Muharrij dan Gudar bin Salif berkemas-kemas
akan melakukan pembunuhan bagi meraih hadiah yang dijanjikan di samping
sanjungan dan pujian yang akan diterimanya dari para kafir suku Tsamud bila
unta Nabi Saleh telah mati dibunuh.
Dengan bantuan tujuh orang lelaki lagi bersembunyilah kumpulan itu di suatu tempat di mana biasanya di lalui oleh unta dalam perjalanannya ke perigi tempat ianya minum. Dan begitu unta-unta yang tidak berdosa itu lalu segeralah dipanah betisnya oleh Musadda’ yang disusul oleh Gudar dengan menikamkan pedangnya di perutnya.
Dengan perasaan megah dan bangga
pergilah para pembunuh unta itu ke ibu kota menyampaikan berita matinya unta
Nabi Saleh yang mendpt sambutan sorak-sorai dan teriakan gembira dari pihak
musyrikin seakan-akan mereka kembali dari medan perang dengan membawa
kemenangan yang gilang gemilang.
Berkata mereka kepada Nabi Saleh:” Wahai Saleh! Untamu telah amti dibunuh, cubalah datangkan akan apa yang engkau katakan dulu akan ancamannya bila unta itu diganggu, jika engkau betul-betul termasuk orang-orang yang terlalu benar dalam kata-katanya.”
Nabi Saleh menjawab:” Aku telah
peringatkan kamu, bahwa Allah akan menurunkan azab-Nya atas kamu jika kamu
mengganggu unta itu. Maka dengan terbunuhnya unta itu maka tunggulah engkau
akan tibanya masa azab yang Allah talah janjikan dan telah aku sampaikan kepada
kamu.Kamu telah menentang Allah dan terimalah kelak akibat tentanganmu
kepada-Nya.Janji Allah tidak akan meleset .Kamu boleh bersuka ria dan
bersenang-senang selama tiga hari ini kemudian terimalah ganjaranmu yang
setimpal pada hari keempat. Demikianlah kehendak Allah dan taqdir-Nya yang
tidak dpt ditunda atau dihalang.”
Ada kemungkinan menurut sementara
ahli tafsir bahwa Allah melalui rasul-Nya Nabi Saleh memberi waktu tiga hari
itu untuk memberi kesempatan, kalau-kalau mereka sedar akan dosanya dan
bertaubat minta ampun serta beriman kepada Nabi Saleh kepada risalahnya.
Akan tetapi dalam kenyataannya tempoh tiga hari itu bahkan menjadi bahan ejekan kepada Nabi Saleh yang ditentangnya untuk mempercepat datangnya azab itu dan tidak usah ditangguhkan tiga hari lagi.
4. Turunnya Azab Allah Yang Dijanjikan
Nabi Saleh memberitahu kaumnya bahwa
azab Allah yang akan menimpa di atas mereka akan didahului dengan tanda-tanda,
iaitu pada hari pertama bila mereka terbangun dari tidurnya akan menemui wajah
mereka menjadi kuning dan berubah menjadi merah pada hari kedua dan hitam pada
hari ketiga dan pada hari keempat turunlah azab Allah yang pedih.
Mendengar ancaman azab yang diberitahukan oleh Nabi Saleh kepada kaumnya kelompok sembilan orang ialah kelompok pembunuh unta merancang pembunuhan atas diri Nabu Saleh mendahului tibanya azab yang diancamkan itu.mereka mengadakan pertemuan rahsia dan bersumpah bersama akan melaksanakan rancangan pembunuhan itu di waktu malam, di saat orang masih tidur nyenyak untuk menghindari tuntutan balas darah oleh keluarga Nabi Saleh, jika diketahui identiti mereka sebagai pembunuhnya. Rancangan mereka ini dirahsiakan sehingga tidak diketahui dan didengar oleh siapa pun kecuali kesembilan orang itu sendiri.
Ketika mereka datang ke tempat Nabi
Saleh bagi melaksanakan rancangan jahatnya di malam yang gelap-gulita dan
sunyi-senyap berjatuhanlah di atas kepala mereka batu-batu besar yang tidak
diketahui dari arah mana datangnya dan yang seketika merebahkan mereka di atas
tanah dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Demikianlah Allah telah melindingi
rasul-Nya dari perbuatan jahat hamba-hamba-Nya yang kafir.
Satu hari sebelum hari turunnya azab yang telah ditentukan itu, dengan izin Allah berangkatlah Nabi Saleh bersama para mukminin pengikutnya menuju Ramlah, sebuah tempat di Palestin, meninggalkan Hijir dan penghuninya, kaum Tsamud habis binasa, ditimpa halilintar yang dahsyat beriringan dengan gempa bumi yang mengerikan.
Satu hari sebelum hari turunnya azab yang telah ditentukan itu, dengan izin Allah berangkatlah Nabi Saleh bersama para mukminin pengikutnya menuju Ramlah, sebuah tempat di Palestin, meninggalkan Hijir dan penghuninya, kaum Tsamud habis binasa, ditimpa halilintar yang dahsyat beriringan dengan gempa bumi yang mengerikan.
5. Kisah Nabi Saleh Dalam Al-Quran
Kisah Nabi Saleh diceritakan oleh 72
ayat dalam 11 surah di antaranya surah Al-A’raaf, ayat 73 hingga 79, surah ” Hud
” ayat 61 sehingga ayat 68 dan surah ” Al-Qamar ” ayat 23 sehingga ayat 32.
6. Pelajaran Yang Dapat Diambil Dari
Kisah Nabi Saleh A.S.
Pengajaran yang menonjol yang dpt
dipetik dari kisah Nabi Saleh ini ialah bahwa dosa dan perbuatan mungkar yang
dilakukan oleh sekelompok kecil warga masyarakat dpt berakibat negatif yang
membinasakan masyarakat itu seluruhnya.
Lihatlah betapa kaum Tsamud menjadi binasa, hancur dan bahkan tersapu bersih dari atas bumi karena dosa dan pelanggaran perintah Allah yang dilakukan oleh beberapa gelintir orang pembunuh unta Nabi Saleh A.S.
Lihatlah betapa kaum Tsamud menjadi binasa, hancur dan bahkan tersapu bersih dari atas bumi karena dosa dan pelanggaran perintah Allah yang dilakukan oleh beberapa gelintir orang pembunuh unta Nabi Saleh A.S.
Di sinilah letaknya hikmah perintah Allah agar kita melakukan amar makruf nahi mungkar. Karena dengan melakukan tugas amar makruf nahi mungkar yang menjadi fardu kifayah itu, setidak-tidaknya kalau tidak berhasil mencegah kemungkaran yang terjadi di dalam masyarakat dan lindungan kita ,kita telah membebaskan diri dari dosa menyetujui atau merestui perbuatan mungkar itu
Bersikap pasif acuh tak acuh
terhadap maksiat dan kemungkaran yang berlaku di depan mata dapat diertikan
sebagai persetujuan dan penyekutuan terhadap perbuatan mungkar itu.
0 Response to "KISAH LENGKAP NABI SHOLEH AS "
Post a Comment