TUTORIAL UJI T PAIRED SAMPEL (UJI BEDA SAMPEL BERPASANGAN)
Uji T Paired dengan SPSS
Uji T Paired atau Paired T Test digunakan sebagai
uji
komparatif atau perbedaan apabila skala data kedua variabel adalah kuantitatif (Interval atau
Rasio). Uji ini disebut juga dengan istilah pairing T Test. Dalam artikel ini
kami akan menjelaskan bagaimana cara uji paired t test dengan SPSS.
Pengertian Uji Paired T Test
Uji Paired T test adalah uji beda parametris pada
dua data yang berpasangan. Itulah pengertian uji paired t test . Kami membuatkan
pengertian kepada para pembaca agar pembaca dapat mengerti apa sebenarnya
fungsi atau kegunaan dari uji tersebut.
Sesuai dengan pengertian tersebut, maka dapat
dijelaskan lebih detail lagi bahwa uji ini diperuntukkan pada uji beda atau uji
komparatif. Artinya anda akan membandingkan adakah perbedaan MEAN atau
rata-rata dua kelompok yang berpasangan. Berpasangan artinya adalah sumber data
berasal dari subjek yang sama.
Contoh Uji Paired T Test
Berikut kami berikan contoh uji paired t test
agar anda memahami lebih jelas lagi. Yaitu penelitian dengan judul:
“Perbedaan Nilai Pengetahuan Siswa Kelas A Tentang Bumi Antara Sebelum
Pemberian Materi dan sesudah Pemberian Materi”. Coba anda perhatikan baik-baik,
bahwa dalam judul tersebut, peneliti ingin mengetahui adakah perbedaan nilai
antara sebelum dan sesudah pemberian materi pada siswa kelas A. Dimana siswa
kelas A adalah subjek yang sama, hanya saja diuji dua kali, yaitu sebelum dan
sesudah pemberian materi.
Itulah yang dimaksud dengan uji beda dua sampel
berpasangan. Namun dalam hal ini data yang dimiliki oleh subjek tersebut adalah
data
interval atau rasio. Sebab yang dinilai adalah nilai pengetahuan, misal rentang
nilainya 0 – 100. Bagaimana jika yang dinilai perbedaan bukanlah data interval?
Misal data ordinal, maka anda bisa menggunakan uji non parametris yaitu Uji
Wilcoxon Signed Rank Test.
Bagaimana jika uji beda dilakukan pada dua sampel yang tidak berpasangan?
Misalnya seorang peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui adakah
perbedaan nilai Ujian IPA Siswa kelas A dan kelas B. Dikatakan bukan data
berpasangan sebab sumber data berasal dari dua subjek atau kelompok yang berbeda,
yaitu kelas A dan kelas B. Jika anda menghadapi kasus tersebut,
maka anda bisa menggunakan uji
independen t test apabila datanya adalah data kuantitatif, yaitu data
interval atau rasio. Jika datanya adalah data ordinal maka anda harus
menggunakan uji mann
whitney u test atau disebut juga dengan wilcoxon
rank sum test.
Syarat Uji T Paired
Syarat Uji T Paired adalah perbedaan dua kelompok
data berdistribusi normal. Maka harus dilakukan terlebih dahulu dengan uji
normalitas pada perbedaan kedua kelompok tersebut.
Anda dapat menggunakan uji normalitas antara lain:
Shapiro Wilk
Lilliefors
Kolmogorov Smirnov
Anda dapat menggunakan uji normalitas antara lain:
Shapiro Wilk
Lilliefors
Kolmogorov Smirnov
Untuk artikel uji T Paired dengan menggunakan Excel, Baca Artikel kami yang
berjudul: “T Paired dalam Excel“.
Tutorial Cara Uji T Paired dengan SPSS
Kita mulai saja cara melakukan uji T Paired
dengan SPSS
(Uji Beda Berpasangan Dua Data Kuantitatif). Silahkan anda buat dua dua
kelompok data dengan nama Sebelum dan Sesudah. Anggap saja keduanya adalah dua
data yang berasal dari subjek sama, misalnya Nilai Uji Siswa Sebelum Pemberian
materi dan Sesudah pemberian Materi. Silahkan atur sendiri jumlah sampel yang
digunakan nantinya.
Isi dengan Data (contoh: Nilai Uji Siswa Sebelum
Pemberian materi dan Sesudah pemberian Materi atau yang lainnya misalkan: Berat
Badan Sebelum dan Sesudah Minum Suplemen).
Cara isi data adalah seperti tampilan di bawah
ini:
Selanjutnya pada menu SPSS, anda Klik pada menu
yaitu Analyze, Compare Means, Paired Sample T Test. Maka kan muncul jendela
sebagai berikut:
Masukkan kedua variabel seperti contoh berikut.
Caranya cukup select dua variabel di kotak kiri kemudian klik tanda panah ke
kanan:
Selanjutnya tentukan nilai confidence interval
atau derajat kepercayaan penelitian anda. Biasanya adalah 95% yang berarti
tingkat kesalahan penelitian adalah 5% atau 0,05.
Klik Continue, maka akan tampil jendela utama
kembali seperti dibawah ini:
Maka Akan Muncul Jendela Output hasil uji paired
t test dengan SPSS sebagai berikut:
Interprestasi Uji T Paired dengan SPSS
Cara Baca Output tersebut caranya:
Correlation: Nilai Korelasi antara
2 variabel tersebut: Hasil 0,991 artinya hubungan kuat dan positif.
Sig.: tingkat signifikansi hubungan: Hasil 0,000
artinya signifikan pada level 0,01.
Df: degree of freedom (derajat kebebasan) : Untuk
analisis T Paired selalu N- 1. Di mana N adalah jumlah sampel.
T = nilai t hitung: hasil 1,000: Harus
dibandingkan dengan t tabel pada DF 19. Apabila t hitung > t
tabel: signifikan.
Sig. (2-tailed): Nilai probabilitas/p value uji T
Paired: Hasil = 0,330. Artinya: Tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah
perlakuan. Sebab: Nilai p value > 0,05 (95 % kepercayaan).
Mean: 0,250. Bernilai Positif: Artinya terjadi
kecenderungan penurunan berat badan sesudah perlakuan. Rata-rata penurunannya
adalah 0,250.
Demikian telah kita bahas dengan singkat dan jelas,
tutorial uji t paired dengan SPSS. Semoga bermanfaat bagi para peneliti atau
mahasiswa yang sedang mencari referesi untuk melakukan analisis data hasil
penelitiannya. Sekian: Terima Kasih
0 Response to "TUTORIAL UJI T PAIRED SAMPEL (UJI BEDA SAMPEL BERPASANGAN)"
Post a Comment