KKISAH LENGKAP NABI ILYAS AS
KISAH NABI ILYAS AS DAN KAUMNYA
Allah SWT
berfirman: “Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang
rasul-rasul. (Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya: ‘Mengapa kamu tidak
bertakwa? Patutkah kamu menyembah Dewa Ba’l dan kamu tinggalkan sebaik-baik
Pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?’ Maka
mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka), kecuali
hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas
(pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. (Yaitu): ‘Kesejahteraan
dilimpahkan atas Ilyas?’ Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang
beriman!”. (QS Ash-Shaaffat: 123-132). Allah SWT berfirman: “Dan
Zakariyya; Yahya; ‘Isa; dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang sholeh!”.
(QS Al-An’am: 8).
Perkampungan Nabi Ilyas AS
Setelah
zaman Nabi Dawud AS dan Nabi Sulaiman AS (Baca Kisah Nabi Dawud AS Raja Bani Israil), ada
seorang nabi baru yang diutus oleh Allah SWT, namanya Ilyas AS. Nabi
Ilyas AS tinggal di negeri Isra’il, ketika negeri itu dipimpin oleh seorang
raja yang kejam. Nama raja yang jahat itu adalah Ahab. Raja Ahab menyuruh orang
Isra’il untuk menyembah patung dan dewa-dewa. Mungkin dialah raja Isra’il yang
paling jahat. Oleh karena kejahatan Raja Ahab, Allah Yang Maha Esa menjadi
marah. Allah SWT. menyuruh Nabi Ilyas AS pergi kepada Raja Ahab dan
berkata: “Selama dua atau tiga tahun tidak akan ada embun atau hujan sedikit
pun, kecuali saya mengatakannya! Maka dari itu, bertaubatlah kepada Allah, dan
sembahlah Allah!”. Kemudian Raja Ahab menjadi kesal dan marah kepada Nabi
Ilyas AS dan berusaha untuk membunuhnya.
Setelah itu
Allah SWT berfirman kepada Nabi Ilyas AS: “Pergilah ke anak Sungai Kerit dan
bersembunyilah di sana. Engkau dapat minum dari anak sungai itu, dan burung
gagak akan Kusuruh membawa makanan untukmu!”. Saat Nabi Ilyas AS
dikejar-kejar oleh Raja Ahab dan bala tentaranya, Nabi Ilyas AS
ketakutan dan bersembunyi di anak Sungai Kerit. Beliau minum dari anak sungai
itu, makan roti dan daging yang dibawa oleh burung gagak setiap pagi dan setiap
sore. Setelah beberapa waktu lamanya, anak sungai itu pun kering karena tidak
ada hujan. Saat Nabi Ilyas AS disana, kemudian datanglah bala tentara
Raja Ahab untuk membunuh Nabi Ilyas AS. Saat Nabi Ilyas AS
dikejar-kejar oleh bala tentara Raja Ahab, Nabi Ilyas AS ketakutan dan
bersembunyi di dalam rumah Nabi Ilyasa AS. Ketika Nabi Ilyas AS
bersembunyi di dalam rumah Nabi Ilyasa AS, pada saat itu Nabi Ilyasa
AS masih seorang belia. Saat itu dia tengah menderita sakit kemudian Nabi
Ilyas AS membantu menyembuhkan penyakitnya.
Setelah sembuh, Nabi Ilyasa AS pun menjadi anak angkat Nabi Ilyas AS yang kemudian selalu mendampinginya dalam berdakwah. Namun Nabi Ilyasa AS saat itu belum dilantik menjadi seorang Nabi Allah, dia masih tinggal bersama orang tuanya dan suka membajak lembu dan sapinya. Kemudian Nabi Ilyas AS pergi dari rumah Nabi Ilyasa AS dan sampailah beliau di Kota Sarfat. Ketika Nabi Ilyas AS tiba di kota itu, ia melihat seorang janda yang sedang mengumpulkan kayu api. Ketika itu Nabi Ilyas AS sedang merasa lapar dan haus dahaga. Lalu Nabi Ilyas as mendekati janda itu dan berkata: “Ibu, tolong ambilkan sedikit air minum untuk saya!”. Ketika janda itu sedang berjalan untuk mengambil air itu, Nabi Ilyas As berseru: “Ibu, bawakanlah juga sedikit roti!”.
Janda itu
menjawab: “Maaf, Pak, saya bersumpah bahwa saya tidak punya roti. Saya hanya
mempunyai segenggam tepung terigu di dalam mangkuk, dan sedikit minyak zaitun
di dalam botol. Saya sedang mengumpulkan kayu api untuk memasak bahan yang
sedikit itu supaya saya dan anak saya bisa makan. Itulah makanan kami yang
terakhir; sesudah itu kami pun akan mati!”. “Jangan khawatir, Ibu!” kata Nabi
Ilyas AS kepadanya. “Silakan Ibu membuat makanan untuk Ibu dan anak Ibu.
Tapi sebelum itu buatlah dahulu satu roti kecil dari tepung dan minyak itu, dan
bawalah kepada saya. Sebab Allah SWT, satu-satunya Tuhan yang patut disembah,
mengatakan bahwa mangkuk itu akan selalu berisi tepung, dan botol itu akan
selalu berisi minyak sampai Allah SWT mengirim hujan ke bumi!”. Janda itu
percaya kepada kata-kata Nabi Ilyas AS. Ia pergi untuk melakukan apa
yang dikatakan Nabi Ilyas AS. Ia membuat roti kecil dan memberikannya
kepada Nabi Ilyas AS. Nabi Ilyas AS makan, dan janda itu membuat
roti juga untuk dirinya sendiri dan untuk anaknya. Hari berikutnya masih ada
sedikit tepung dan sedikit minyak untuk membuat roti lagi. Seperti yang sudah
dikatakan Allah SWT melalui Nabi Ilyas AS, mangkuk itu selalu berisi
tepung, dan botol itu pun selalu berisi minyak. Mereka bertiga mempunyai cukup
persediaan makanan untuk hampir 3 tahun selama musim kemarau itu yang panjang
sekali.
Beberapa waktu kemudian anak janda itu jatuh sakit dan meninggal. Janda itu memanggil Nabi Ilyas AS dan berkata: “Hai Hamba Allah, apa yang terjadi dengan anak saya? Mengapa anak saya meninggal dunia?” Nabi Ilyas AS mengambil anak laki-laki itu dan membawanya ke kamarnya sendiri. Nabi Ilyas AS membaringkan anak itu di atas tempat tidur, lalu berdoa: “Yaa Allah, Yaa Rabbku, mengapa Engkau mendatangkan kemalangan ini terhadap janda ini ? Ia sudah memberi roti kepadaku dan sekarang Engkau mencabut nyawa anaknya!”. Tiga kali Nabi Ilyas menelungkupkan badannya di atas anak itu, sambil berdoa: “Yaa Allah, Yaa Rabbku, aku mohon kepada-Mu, kembalikanlah ruh anak ini ke dalam jasadnya biar dia hidup lagi dengan normal!”. Allah SWT mendengarkan doa Nabi Ilyas AS, anak itu mulai bernapas dan hidup kembali. Lalu Nabi Ilyas AS membawa anak itu kepada ibunya dan berkata: “Ibu, ini anak Ibu! Ia sudah hidup kembali!”. Janda itu menjawab: “Sekarang saya tahu bahwa Bapak adalah hamba Allah dan perkataan Bapak memang benar dari Allah SWT!”.
Nabi Ilyas AS Dan Nabi-Nabi Ba’l
Sudah tiga
tahun tidak ada hujan di Isra’il. Pada suatu hari, Raja Ahab beserta
orang-orang Isra’il yang kafir lainnya baru tersadar bahwa seruan Nabi Ilyas
as itu benar. Setelah mereka tersadar, Nabi Ilyas AS mendapat wahyu
dari Allah, “Hai Ilyas, pergilah kepada mereka dan beritahukanlah bahwa
tidak lama lagi akan turun hujan di Isra’il ini!” firman Allah kepada Nabi
Ilyas AS. Maka Nabi Ilyas AS pun mendatangi mereka namun mereka
tetap saja masih agak membangkang dengan mengatakan: “Ini dia si Pengacau di
Isra’il !”. Kemudian Nabi Ilyas AS menjawab: “Saya bukan pengacau,
justru anda salah sendiri kenapa malah menyembah berhala-berhala Ba’l?! Anda
melanggar perintah Allah SWT!”. Maka Nabi Ilyas AS pun disana langsung
berdoa kepada Allah SWT: “Yaa Allah, yaa Rabbku, hentikanlah musibah kekeringan
ini!”. Maka musibah kekerangan itu pun dihentikan. Turunlah hujan di negeri
Isra’il pada saat itu.
Berhari-hari
mereka hidup nikmat kembali karena musibah kekeringan itu telah berhenti,
perekonomian mereka pun kembali memulih. Namun dengan adanya kenikmatan itu
mereka tidak mau bersyukur kepada Allah SWT, malahan yang ada, mereka malah
kembali lagi durhaka kepada Allah SWT, melakukan berbagai kemaksiatan. Bahkan
mereka kembali lagi menyembah Dewa Ba’l.
Nabi Ilyas
AS kembali
berdakwah untuk memperingatkan kaumnya agar mau bertaubat kepada Allah SWT,
namun dakwah Nabi Ilyas AS tidaklah dihiraukan oleh mereka. Maka Nabi
Ilyas AS pun menyuruh mereka berkumpul dan Beliau berkata kepada Raja Ahab:
“Hai Raja Ahab, sekarang juga perintahkanlah kepada seluruh rakyat Isra’il untuk
bertemu dengan saya di Jabal Qarmil (Di Gunung Karmel). Bawa juga keempat ratus
lima puluh nabi Ba’l (nabi-nabi palsu penyembah Dewa Ba’l)!”. Kemudian Raja
Ahab mengerahkan seluruh rakyat dan nabi-nabi Ba’l itu ke Jabal Qarmil. Lalu Nabi
Ilyas AS mendekati rakyat itu dan berkata: “Sampai kapan kalian mau tetap
menyembah berhala! Kalau Tuhan itu Allah, sembahlah Allah SWT ! Kalau Tuhan itu
Ba’l, sembahlah Ba’l!”. Rakyat yang berkumpul di situ diam saja.
Kemudian Nabi
Ilyas AS berkata: “Di antara nabi-nabi Allah hanya saya-lah yang
tertinggal, padahal di sini ada 450 nabi Ba’l. Mari kita lihat siapakah Tuhan
yang benar. Suruhlah nabi-nabi Ba’l itu mengambil seekor sapi jantan dan
menyembelihnya, kemudian memotong-motongnya, lalu meletakkannya di atas kayu api.
Tetapi mereka tidak boleh menyalakan api di situ. Saya akan menyembelih seekor
sapi lagi dan memotong-motongnya serta meletakkannya di atas kayu api. Tapi
saya pun tidak akan menyalakan api di situ. Biarlah nabi-nabi Ba’l itu berdoa
kepada dewa mereka, dan saya pun akan berdoa kepada Allah SWT. Yang menjawab
dengan mengirim api dari langit, Dialah Tuhan yang benar!”. Dan Seluruh rakyat
berteriak: “Setuju!”. Lalu nabi-nabi Ba’l memilih seekor sapi dan
menyiapkannya. Setelah itu mereka berdoa kepada Ba’l dari pagi sampai tengah
hari sambil berteriak-teriak: “Jawablah kami, Ba’l!”. Mereka melakukan itu
sambil terus menari-nari di sekeliling tempat daging sapi yang mereka letakkan.
Tetapi tidak ada jawaban sama sekali.
Pada tengah
hari mulailah Nabi Ilyas AS mengejek mereka: “Berdoalah lebih keras lagi
kepada dewa kalian! ‘Kan Dewa Ba’l itu Tuhan ‘kan?! Mungkin Dia sedang melamun,
atau Dia sedang bepergian! Atau barangkali Dia sedang tidur, dan kalian harus
membangunkan dia!”. Nabi-nabi Ba’l itu berdoa lebih keras lagi. Dan seperti
biasanya, mereka menggores-gores badan mereka dengan pedang dan tombak sampai
darah bercucuran. Itulah yang mereka lakukan terus-menerus sampai petang hari
seperti orang kesurupan. Meskipun demikian, tetap saja tidak ada yang menjawab,
tidak ada yang memperhatikan. Lalu Nabi Ilyas AS memanggil rakyat untuk
berkumpul di sekelilingnya, kemudian Beliau AS mulai memperbaiki tempat
peribadatan yang telah runtuh. Dengan batu-batu, Nabi Ilyas AS membangun
kembali tempat ibadah kepada Allah SWT. Di sekeliling tempat itu beliau
menggali parit yang cukup besar sehingga dapat menampung kurang lebih 15 liter
air. Beliau AS menyusun kayu api di atas tempat persembahan qurban, lalu daging
sapi dipotong-potong dan ditaruhnya di atas kayu itu. Kemudian beliau AS
berkata: “Isilah 4 tempayan dengan air sampai penuh, lalu tuangkan air itu ke
atas persembahan qurban dan ke atas kayunya!”. Setelah mereka melakukan hal
itu, beliau berkata: “Sekali lagi,” lalu mereka melakukannya. “Satu kali lagi,”
kata Nabi Ilyas, dan mereka melakukannya pula. Maka mengalirlah air di
sekeliling tempat peribadatan itu sehingga paritnya pun penuh air.
Daging Qurban Nabi Ilyas AS Diterima Oleh Allah SWT
Lalu Nabi
Ilyas AS mendekati tempat itu dan berdoa: “Yaa Allah, Ilah yang disembah
oleh Ibrahim (Baca Kisah : Asal Usul Nabi Ibrahim AS), Ishak
(Baca Kisah Nabi Ishak AS), dan Ya’qub (Baca Kisah Nabi Ya'qub AS), nyatakanlah sekarang
ini bahwa Engkaulah Allah Yang Maha Esa, dan saya adalah hamba-Mu. Jawablah,
Yaa Allah! Jawablah saya supaya rakyat ini tahu bahwa Engkau, yaa Allah, adalah
Ilah yang patut disembah, dan bahwa hanya kepada-Mu saja-lah mereka akan
kembali!”. Lalu Allah SWT mengirim api dari langit. Api itu membakar
hangus daging qurban Nabi Ilyas AS bersama kayu apinya, batu-batunya,
dan tanahnya, serta menjilat habis air yang ada di dalam parit itu. Pada saat
rakyat melihat hal itu, mereka tersungkur ke tanah untuk bersujud sambil
berkata: “Allah itu adalah Tuhan! Sungguh Allah-lah Tuhan yang benar!”.
Kemudian Nabi Ilyas AS berkata: “Tangkap nabi-nabi Ba’l itu! Jangan biarkan seorang pun lolos!”. Lalu semua nabi Ba’l itu dibunuh pada hari itu juga, dan Allah Yang Maha Esa lagi Yang Mahakuasa dimuliakan. Orang-orang yang ada di situ bertahmid memuji Allah SWT. Setelah itu Nabi Ilyas AS berkata kepada Raja Ahab: “Sebentar lagi akan turun hujan, silakan Raja Ahab pergi !”. Lalu Raja Ahab pergi dari tempat itu dan Nabi Ilyas AS naik ke atas Jabal Qarmil (Gunung Karmel), dan disitu Nabi Ilyas AS lalu bersujud kepada Allah SWT dengan mukanya ke tanah. Lalu Allah SWT menurunkan hujan lebat ke negeri Isra’il. Dalam sekejap langit menjadi mendung, dan angin kencang mulai bertiup, dan hujan badai pun turun. Maka Raja Ahab pun naik ke keretanya untuk pulang ke daerahnya. Dan ketika itu, tiba-tiba saja Allah SWT memberikan mukjizat dan keajaiban kepada Nabi Ilyas AS setelah Nabi Ilyas AS melipat jubahnya ke atas pinggangnya, yaitu dia dapat berlari dengan cepat mendahului kereta Raja Ahab untuk menuju ke pintu gerbang kota.
Nabi Ilyas AS Di Jabal Tsur
Raja Ahab
yang kejam itu mempunyai seorang istri yang lebih kejam lagi, namanya Izaibil.
Ketika Ratu Izaibil mendengar bahwa nabi-nabi Ba’l sudah dibunuh oleh Nabi
Ilyas AS, ia marah sekali karena ia menyembah Dewa Ba’l. Maka Izaibil
mengirim berita ini kepada Nabi Ilyas AS : “Nabi-nabi saya kau bunuh;
saya bersumpah bahwa sebelum besok malam saya akan membunuhmu”.
Nabi Ilyas AS menjadi takut, lalu melarikan diri supaya tidak dibunuh. Beliau AS berjalan kaki selama satu hari dan berhenti di bawah sebuah pohon. Di situ beliau duduk dan ingin mati saja. “Saya tidak tahan lagi, Yaa Allah,” katanya kepada Allah SWT. “Ambillah nyawa saya. Saya mau mati saja!”.
Nabi Ilyas AS menjadi takut, lalu melarikan diri supaya tidak dibunuh. Beliau AS berjalan kaki selama satu hari dan berhenti di bawah sebuah pohon. Di situ beliau duduk dan ingin mati saja. “Saya tidak tahan lagi, Yaa Allah,” katanya kepada Allah SWT. “Ambillah nyawa saya. Saya mau mati saja!”.
Lalu beliau berbaring di bawah pohon itu dan tertidur. Tiba-tiba seorang malaikat menyentuhnya dan berkata: “Bangun, Ilyas, makanlah!”. Nabi Ilyas AS melihat bahwa ada sepotong roti bakar dan sebuah kendi berisi air di dekat kepalanya. Beliau bangun, makan, dan minum, lalu tidur lagi. Untuk kedua kalinya Malaikat Allah datang menyentuhnya dan berkata: “Bangun, Ilyas, makanlah, supaya kau dapat tahan mengadakan perjalanan jauh!”. Nabi Ilyas bangun, lalu makan dan minum. Beliau menjadi kuat dan dapat berjalan selama 40 hari lamanya ke Jabal Tsur (Gunung Sinai). Di sana Nabi Ilyas bermalam di dalam gua.
Ketika Nabi
Ilyas AS berada disana, maka Allah SWT mengazab Ratu Izaibil dan
orang-orang Isra’il dengan ditimpa musibah yang berat, yaitu gempa bumi yang
dahsyat sehingga mereka mati bergelimpangan. Selesailah halaman kehidupan dunia
mereka dan mereka akan dihadirkan di hadapan Allah SWT pada hari kiamat.
Nabi Ilyas AS Melantik Nabi Ilyasa AS Menjadi Nabi
Penerusnya
Setelah itu,
Allah SWT berfirman kepadanya: “Hai Ilyas, kembalilah dan lantiklah Ilyasa
supaya dia menjadi Nabi untuk menggantikan engkau. Jangan putus asa lagi. Masih
ada 7000 orang di Isra’il yang tetap setia kepada-Ku dan tidak pernah sujud
menyembah patung Dewa Ba’l!”. Lalu berangkatlah Nabi Ilyas AS ke rumah Nabi
Ilyasa AS dan mendapatinya sedang membajak dengan pasangan sapi. Ketika Nabi
Ilyas AS melewati Nabi Ilyasa AS, Nabi Ilyas AS melepaskan
jubahnya dan melemparkannya ke bahu Nabi Ilyasa AS. Nabi Ilyasa AS
meninggalkan sapi-sapinya dan mengikuti Nabi Ilyas AS yang melantiknya
menjadi Nabi Allah juga. Kemudian Nabi Ilyasa AS minta ijin berpamitan
kepada orang tuanya, lalu berqurban yakni menyembelih sepasang domba dan
memasak dagingnya. Kemudian dia memberikan daging domba itu kepada para
pembantunya, kemudian mereka pun memakannya. Sesudah itu Nabi Ilyasa AS bersiap-siap
untuk menjadi Nabi yang bertugas untuk membantu Nabi Ilyas AS dalam
dakwahnya terhadap Bani Isra’il.
0 Response to "KKISAH LENGKAP NABI ILYAS AS"
Post a Comment